Musi Rawas, (zonamerdeka.com) - Diduga ada unsur korupsi pada beberapa kegiatan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DUKCAPIL) Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan yang dilakukan pada tahun 2021 ini menimbulkan pertanyaan terkait kucuran dana miliaran diduga ada indikasi korupsi.
Hal ini berdasarkan viralnya di salah satu media online Metrorakyat.com yang berjudul "Enam Kegiatan Dinas (DUKCAPIL) Mura di duga Mark Up awak media menelusuri kebenaran atas pemberitaan dan informasi tersebut.
Kemudian berdasarkan Sirup LKPP Kabupaten Musi Rawas tahun 2021 besar anggaran kegiatan dinas kependudukan dan catatan sipil (DUKCAPIL) mencapai Kisaran 7,071 miliar.
Terpantau oleh wartawan Zona Merdeka.com kuat dugaan adanya korupsi dan Mark up di dinas kependudukan dan catatan sipil (DUKCAPIL) Musi Rawas terlihat sarana dan prasarana terkesan tidak terawat plafon teras bagian depan terlihat tidak ada perawatan (jebol) kemudian cat bagian dinding depan dan samping gedung kantor sudah berjamur,dan minim nya air (kering) untuk masyarakat yang ingin menjalankan sholat,"(18/4).
Sempat di wawancarai warga mengeluhkan kepengurusan di (DUKCAPIL) di duga buruknya petugas pelayanan sehingga mengalami antrian durasi waktu cukup lama bahkan Berjam jam belum tentu selesai dalam proses pembuatan kartu keluarga,KTP dan akte kelahiran, dalam waktu sehari.
"Saya merasa kecewa dari jam 10 pagi sampai jam 1.siang belum ada panggilan dari pihak petugas pelayanan (DUKCAPIL) padahal saya sudah mendaftarkan diri sekitar pukul 10 Pagi Perlu di ketahui saya ini dari desa yang lumayan jauh ,"Ungkap Warga Desa Sugihwaras kecamatan Suka karya terkesan kecewa.
Kemudian Warga dari Megang Sakti saat di wawancarai merasa kecewa terkesan di duga dimainkan oleh oknum DUKCAPIL dalam kepengurusan administrasi bagian pelayanan bisa mencapai kisaran 15 hari baru selsai dengan alasan yang tidak di mengerti.
"Di sini saya yang ke tiga kalinya untuk menanyakan,kartu keluarga (KK) yang Sudah kisaran 15 hari mengajukan di mana sampai saat ini belum juga kunjung selesai," jelas warga Megang Sakti.
Lanjutnya, "waktu saya hubungi Lima hari yang lalu lewat telpon tidak di angkat, chat lewat Whappsat juga tidak di balas oleh petugas," ungkap warga dengan nada mengeluh.
Kemudian awak media menelusuri di bagian pelayanan kisaran Pukul 1.siang di meja depan terlihat petugas pelayanan banyak yang kosong hanya 3 orang lebih kurang yang terlihat.
Saat ingin di konfirmasi terkait dengan dugaan Mark up dan buruknya pelayanan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) lagi tidak berada di kantor salah satu pegawai menjelaskan.
"Maaf Kepala Dinas lagi tidak berada di kantor hari ini,"Ungkapnya singkat oleh pegawai.
Kemudian awak media menelusuri lewat WhatsApp Kepala Dinas terkait dengan data, hasil temuan lapangan dan keterangan terlihat contreng dan online tapi tidak ada jawaban hingga berita Ini di tayangkan. (Ferry)