Notification

×

Iklan

Iklan

Demo Tuntut Ketua Umum PPP untuk Mundur dari Jabatannya Berujung Ricuh

24 Juni 2022


 


Jakarta, zonamerdeka.com - Aksi Damai dari Front Kader Penyelamat Partai (FKPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang awalnya hanya berorasi meminta Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa untuk mundur dari jabatannya, berujung ricuh.



Demonstrasi yang berlangsung di Jalan Raya Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, siang menjelang sore sekitar pukul 15.00 WIB sempat diwarnai kericuhan.


Ketua FKPP PPP, Syaiful Dasuki menyikapi penyerangan yang terjadi dalam aksi damai itu mengatakan, aksi damai ini ternyata direspon dengan tidak jantan dan dewasa oleh Suharso Monoarfa dengan menyewa massa bayaran untuk menyerang kader PPP.


"Ini bukti nyata agar publik tahu bahwa beginilah watak Suharso Monoarfa yang anti kritik, anti demokrasi dan anti perbedaan. Selain aturan yang dibuatnya semena-mena untuk kepentingan pribadi, diapun sampai hati dengan bengisnya membenturkan kader PPP asli dengan massa yang disewanya," tegas Syaiful.


Menurutnya, yang hadir dalam aksi damai tersebut adalah kader tulen PPP, maka dia mengatakan tidak meladeni aksi penyerangan tersebut. Namun lanjut Syaiful, pihaknya akan melakukan proses hukum Suharso Monoarfa karena ada beberapa kader kami yang terluka akibat penyerangan tersebut.


"Dan aksi akan lanjutkan terus hari-hari berikutnya, apapun dan siapapun yang menghadang kami, sampai Suharso mundur dan keadilan serta kebenaran ditegakkan di tubuh PPP," tegas Syaiful.


Sementara menurut Kapolsek Menteng, Kompol Netty Rosdiana, kericuhan terjadi pada pukul 15.00 WIB. Dimana massa simpatisan PPP terlibat cekcok dengan massa dari Bamus Betawi dan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) di depan kantor DPP PPP. Kemudian Kehadiran simpatisan PPP memantik gesekan massa di lokasi.


"Terjadi aksi spontan yang dilakukan oleh massa GPK dan Bamus Betawi mendorong petugas yang barikade melerai kedua kubu massa aksi unras. Dalam aksi spontan tersebut terjadi lempar-lemparan dari kedua kubu," tutur Netty pada awak media, Jumat (24/6/2022).


Netty mengatakan aksi saling lempar batu dan botol air mineral sempat terjadi. Namun, peristiwa itu hanya berlangsung selama 15 menit. Pihak aparat langsung cepat bertindak antisipasi supaya gesekan tersebut tidak meluas.


Selanjutnya, masih terang Netty massa dari simpatisan PPP membubarkan diri dan lari ke arah Tugu Proklamasi. Polisi memastikan tidak ada warga yang terluka akibat kericuhan tersebut. Aparat yang berjaga di lokasi pun tidak ada yang mengalami luka.


"15 menit sempat bersitegang, kericuhan kedua elemen massa itu bisa diatasi, tidak ada massa aksi yang diamankan terkait keributan tersebut dan situasi sudah kondusif," pungkas Netty.


(Fadiel)





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini