Garut,zonamerdeka.com - Menyikapi Keadaan pembangunan desa di Kabupaten Garut berdasarkan indeks desa membangun terus menunjukkan perkembangan cukup menggembirakan.
Jumlah desa berkatagori mandiri dari sebanyak 421 desa yang ada di Kabupaten Garut semula hanya satu desa pada 2019, bertambah menjadi sebanyak 19 desa pada 2021.
Begitu juga jumlah desa berkategori maju bertambah menjadi sebanyak 117 desa dari semula sebanyak 68 desa. Selebihnya 285 desa terkategori desa berkembang. Sehingga, di Kabupaten Garut sendiri tidak lagi terdapat desa terkategori tertinggal.
“Dari 421 desa di Garut itu terbagi tiga kategori, berkembang, maju dan mandiri. Tepatnya 285 desa berkembang, 117 desa maju, dan 19 desa mandiri,” ucap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Garut Agus Ismail. Rabu,(08/6).
Dikatakan Agus, berdasarkan data Rekapitulasi Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2021, sebanyak 19 desa mandiri itu tersebar di sebanyak sembilan kecamatan dari 42 kecamatan yang ada di Garut.
Sedangkan yang paling banyak, ada di wilayah Kecamatan Pameungpeuk dengan empat desa mandiri, dan Kecamatan Bungbulang dengan empat desa mandiri. Disusul di wilayah Kecamatan Bayongbong dengan tiga desa mandiri, Kecamatan Samarang dengan dua desa mandiri, dan Kecamatan Pamulihan dengan dua desa mandiri.
Sisanya masing-masing satu desa mandiri di Kecamatan Karangpawitan, Banyuresmi, Cisurupan, dan Kecamatan Cisompet.
Kini sebanyak 117 desa terkategori maju tersebar di sebanyak 32 kecamatan, dan sebanyak 285 desa terkategori berkembang tersebar di sebanyak 39 kecamatan.
Sebelumnya, pada 2020, di Garut masih terdapat sebanyak 32 desa terkategori tertinggal tersebar di sepuluh kecamatan. Sebanyak delapan kecamatan di antaranya berada di wilayah selatan Garut, dan dua kecamatan lainnya di wilayah utara Garut. Ujarnya.
Tetapi sekarang ini, hampir seluruh desa tertinggal tersebut masuk kategori desa maju dan berkembang.Diky)
.png)
.png)
.png)
