Purbalingga, zonamerdeka.com -- Salah satu Kabupaten dari 35 Kabupaten / Kota di Jawa Tengah, merupakan Kabupaten paling maju di Sektor Industri dan Perdagangan, Industri Knalpot Purbalingga, sudah tidak di ragukan lagi kwalitasnya d telinga Publik, Pabrik pembuatan bulu mata dan Rambut buatan (wig-red) tumbuh subur di kota berjuluk "Kota Perwira" tersebut, akibatnya penyerapan Jumlah tenaga kerja tinggi, tingkat masyarakat Purbalingga keluar kota untuk merantau , mengadu nasib menurun, di karenakan banyak Peluang kerja di kota Perwira ini.
Salah satu tempat Industri kerajinan dengan nilai ekspor tinggi adalah Desa Karang Gambas, yang masuk wilayah kecamatan Padamara.
Dimana kerajinan pembuatan Sapu Glagah mengalami, Peningkatan Permintaan cukup tinggi di luar negeri yaitu Korea Selatan.
Negeri Ginseng tersebut setiap bulannya memesan Sapu glagah dari Purbalingga tak kurang dari 27.000 batang sapu glagah.senilai USD 50 ribu, oleh Buyer di Negara Korea Selatan, sapu buatan Desa Karang Gambas di ekspor lagi ke beberapa negara lain.
Bambang, Seorang pengrajin Sapu Glagah Desa Karang gambas mengatakan, setiap tanggal 27 Produksinya di bawa kontainer untuk di kirim. Di memiliki dua gudang untuk menyimpan barang produksinya , yang telah di kemas siap ekspor dan kini dirinya tengah membuat gudang yang ketiga.
Dengan kebutuhan sebesar itu, pihaknya harus mampu memproduksi sapu glagah sebanyak 3.000 setiap harinya.
Dengan memperkerjakan karyawan sebanyak 60 orang, pihaknya baru mampu menghasilkan 1.500 batang Sapu dalam sehari.
Untuk mencapai target produksi dirinya meminta karyawanya untuk lembur kerja. Dirinya juga terus merekrut tenaga kerja, untuk mendongkrak kapasitas produksi.
Pekerjaan lenbur di.lakukan Dia beserta karyawannya, mulai jam 19.00 malam hingga Jam 22.00 WIB.sore pulang dulu sehabis bekerja dari pagi. Sehabis maghrib balik lagi para karyawanya untuk kerja lembur.
Untung Sawijan seorang karyawan mengatakan,jika dirinya lembur kerja bisa menyelesaikan 70 batang sapu semenjak pagi, di tambah lembur.
Untung bisa menyelesaikan pekerjaan, menyusun serat glagah untuk 100 potong sapu. Setiap satu potong sapu dia mendapat upah Rp.1.800,- dengan demikian, sehari dia mendapatkan plus lembur sebanyak 180 ribu, "Alhamdulillah lumayan sangat membantu keuangan keluarga " kata Bapak dua orang anak ini.
Penulis Ragil 74
( sumber jendela jateng - DIY)