Notification

×

Iklan

Iklan

Laporan Gunung Api Ili Lewotolok-Lembata, 69 Kali Letusan Tinggi Mencapai 500 Meter

20 June 2022 | 12:17 PM WIB | Last Updated 2022-06-20T05:17:56Z

 



Lembata, Zonamerdeka.com - Pos Pemantau gunung api Ili Lewotolok di kabupaten Lembata, propinsi Nusa Tenggara Timur melaporkan bahwa telah terjadi letusan erupsi dengan ketinggian abu mencapai 250 sampai 500 meter di atas puncak kawah gunung tersebut.


Gunung api dengan ketinggian 1423 mdpl tersebut berdasarkan periode pengamatan seismogram, Sabtu (19/06), Pkl.00.00 sampai 24.00 WITA mengalami letusan disertai lava pijar dan dentuman/gemuruh lemah hingga kuat dengan warna asap putih hingga kelabu.


Kepala Pos Pemantau Gunung Ili Lewotolok Stanis Ara Kian ketika dihubungi media ini, Senin (20/06) menerangkan berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh pada 14 Juni 2022, tingkat aktivitas gunung api Ili Lewotolok masih berada pada III (Siaga) dengan rekomendasi baru yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini. 


Dalam tingkat aktivitas level siaga, masyarakat di sekitar gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah, radius 3.5 km untuk sektor tenggara, radius 4 km untuk sektor timur dan timur laut. 


"Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman guguran lava pijar dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah gunung Ili Lewotolok", terang Ara Kian.


Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya, Ara Kian meminta masyarakat yang berada di sekitar gunung Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.


Masih berdasarkan hasil analisis dan evaluasi tersebut, abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling gunung Ili Lewotolok. Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung tersebut, Ara Kian mengingatkan agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar terutama di saat musim hujan. (Kornelis)