![]() |
Iqbal dan Bidhowi dari Ala BETAWI |
Jakarta, zonamerdeka.com - Beberapa waktu lalu, calon Ketua RW 05 Kelurahan Ulujami Muhammad Iqbal Al Faruq hadir dalam pertemuan santai para YouTuber Ulujami di Saung Sayur Asem Pertamina, Pondok Ranji, Tangerang Selatan (12/6).
Menurut Iqbal, begitu sapaan akrab Muhammad Iqbal Al Faruq, dia ingin para YouTuber yang ada di Ulujami dapat berkontribusi bagi kemajuan wilayah sekaligus meningkatkan kesejahteraan warganya.
"Di wilayah Ulujami, khususnya wilayah RW 05, banyak pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM yang bisa kita bantu dengan mempromosikan jenis usahanya. Dengan sering dipromosikan, insya Allah para pelaku UMKM bisa mengembangkan usahanya agar lebih cepat berkembang dan maju," beber Iqbal.
Para YouTuber yang ada di Ulujami, tambah Iqbal, adalah potensi wilayah yang hampir tak dilirik para pemangku kebijakan.
"Padahal kemampuan mereka dalam hal teknologi publikasi dan informasi dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kemajuan bersama. Ya kemajuan pelaku UMKM maupun kemajuan para YouTuber itu sendiri," bebernya.
Alhamdulillah, masih kata Iqbal, para YouTuber Ulujami pemilik channel TV JANTUK, Channel Ala BETAWI, Channel Andri Anas, Channel RHOMAntica, Channel Rahmatullah HMHA Rasyid, dan Channel Jejak Beksi menyambut baik gagasannya.
"Saya berharap, terpilih atau tidak saya menjadi Ketua RW, program membantu para pelaku UMKM di wilayah RW 05 dengan melibatkan para YouTuber ini bisa berlanjut. Sehingga eksistensi kita sebagai pelayan warga benar-benar terasa manfaatnya untuk warga masyarakat kita," imbuh Iqbal.
Sementara itu pemilik Channel Ala Betawi, Baidhowi Harsya, kepada pena Persatuan menyatakan, amat mengapresiasi gagasan dan program kerja Muhammad Iqbal yang maju sebagai calon Ketua RW 05 Kelurahan Ulujami.
"Jarang ada anak muda yang mau tampil dan memiliki pikiran bernas dan cerdas untuk membangun wilayahnya," ujar Baidhowi.
Semoga ke depan, tambah Baidhowi, semakin banyak anak muda yang tampil ke muka untuk membangun wilayah.
"Tampil ke muka dengan modal 'isi kepala' yang jelas dan bukan mengandalkan 'isi dompet.' Meski kehidupan dalam selimut hedonisme ini terkadang mendorong orang untuk lebih memuliakan isi dompet daripada isi kepala," kata Baidhowi sambil tersenyum lebar.
Iqbal sendiri, menurut pengakuannya, dalam waktu dekat ini juga akan meminta saran dan masukan dari teman-teman semasa kuliah yang kini berprofesi sebagai jurnalis.
"Pendek kata, saya akan mencari dan mendiskusikan ide-ide dan gagasan dalam pembangunan wilayah untuk kemaslahatan bersama," pungkas Iqbal.
(Fadil)