Minggu 16 Mar 2025

Notification

×
Minggu, 16 Mar 2025

Iklan

Iklan

Politisi Partai Golkar: Agar Tidak Terjadi Konflik di Wisata Bagendit Lebih Baik BUMD yang Mengelolanya

27 Juni 2022

 


Garut, zonamerdeka.com  - Rencana Pemerintah Kabupaten Garut pengelolaan wisata Bagendit diserahkan ke pihak ke tiga, terus mendapatkan penolakan dari berbagai elemen.


Belum lama ini warga Kecamatan Banyuresmi melakukan audensi ke DPRD Garut untuk menolak pengelolaan diserahkan ke pihak ke tiga dengan kajian akan merugikan perekonomian.


Hal senada juga disampaikan Sekretaris Komisi III DPRD Garut dari Fraksi Golongan Karya, Samsudin, SE, M.Si. Menurutnya, Bupati Garut jangan tergesa membuat keputusan rencana pengelolaan wisata Situ Bagendit pada pihak ketiga yang mana nantinya kan berujung konflik di masyarakat sekitar.


"Harus dengan pemikiran yang rasional dan membela masyarakat sekitar dalam pengelolaan tempat wisata Situ Bagendit," ujar Samsudin, politis partai Golongan Karya. Senin,(27/6).


Samsudin mengaku, sudah dua kali menerima audensi dari masyarakat dalam satu pekan ini terkait pengelolaan Situ Bagendit, padahal pembangunannya pun belum 100% selesai, dimana masih terdapat sarana prasarana yang masih belum bisa di gunakan. Serta belum ada serah terima aset yang saat ini masih milik Kementrian PUPR.


Politisi Partai Golkar ini mengatakan, dengan adanya pengembangan sektor wisata ini tentu akan menjadi motor penggerak untuk peningkatan ekonomi masyarakat paska pandemi yang melanda dunia, dan tentu akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). "Kami sangat mendukung upaya pemerintah daerah dalam pengembangan beberapa obyek wisata di kabupaten Garut, sebagaimana kita ketahui pemerintah pusat dan pemerintah provinsi sangat mendukung untuk pembangunan destinasi wisata di Kabupaten Garut, sudah beberapa destinasi wisata yang sumber anggarannya di bantu dari pusat dan provinsi di antaranya Sayang heulang dan Situ Bagendit," ucapnya.


Alumni pasca sarjana UNIGA ini menuturkan, kalaupun mau dikelola baik di pihak ke tigakan ataupun dibentuk BLUD atou BUMD ini harus dilakukan pengkajian terlebih dahulu yang tentu melibatkan akademiasi, toko masyarakat, unsur media, pemerhati wisata dll dibangunnya destinasi wisata harus mempunyai dampak terhadap perkonomian masyarakat atou pun untuk pingkatan PAD.


"Saya lebih setuju jika di kelola oleh BLUD atau BUMD, karena Situ Bagendit ini fungsi utamanya pengairan, kalo musim hujan iya airnya banyak bagaimana kalau musim kemarau dimana ada 5000 hektare sawah yang di airi dari bagendit ini kalo oleh pikah ketiga takut ini tidak diperhatikan karna kalo pariwisata menurut saya ini fungsi turunan dan tentu banyak yang harus di perhatikan dari beberapa aspek mulai dari aspek ekonomi,sosial" tutupnya.


 ( Diky )





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close