Lubuklinggau, zonamerdeka.com - Kawasan Sport Center Kota Lubuklinggau yang terletak di Kelurahan Petanang, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan kondisinya terbengkalai dan memperihatinkan.
Terlihat di sejumlah bangunan sudah mengalami rusak parah dan ditutupi semak belukar.
Diketahui Sport Center tersebut dulu dibangun untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2015 dengan miliaran rupiah. Namun setelah event berlangsung, kawasan itu tak terurus.
Pantauan wartawan Jum’at (10/6) gedung olahraga tersebut catnya sudah memudar ditambah dinding yang mulai mengelupas dan kusam akibat tidak terawat.
Keterangan narasumber warga setempat”Menyayangkan sport center yang memiliki fasilitas bagus tak diurus pemerintah.
Padahal diketahui pembangunannya dulu menggunakan uang rakyat. Harusnya bisa digunakan untuk masyarakat berlatih olahraga,” ungkap warga.
Saat dikonfirmasi Kordinator Gerakan Sumpah Undang-undang (GSUU), Herman Sawiran yang menyoroti terkait Gedung Sport Center yang sekarang kondisinya sangat hancur dan dipenuhi rumput menjelaskan.
“Saya selaku Aktivis GSUU peduli dengan Kota Lubuklinggau mohon dan mendesak kepada DPRD Kota Lubuklinggau untuk Croscek kelapangan yang berjarak dekat gedungnya 500 meter dengan Sport Center kami minta jawaban,” jelasnya.
Menurutnya”Jangan sampai sebagai DPRD tupoksi pengawasan diam saja, harusnya kontrol sehingga publik tahu, jangan sampai ini jadi buah bibir masyarakat dan media sosial dan ini perlu diketahui sport center menggunakan anggaran kisaran puluhan miliar,” tegas Herman.
Ditelusuri awak media Merismon selaku anggota DPRD kota lubuk Linggau menyikapi permasalahan ini menganjurkan untuk menghubungi Ketua komisi 1 membidangi olahraga (11/6).
"Silahkan hubungi ketua komisi satu, karena ini bidangnya," ungkap singkat Merismon.
Lalu awak media menelusuri hendpone ketua komisi satu DPRD dan mengirim Poto untuk dikonfirmasi namun saat di hubungi hendpon berdering belum mengakat serta Poto sudah berwarna garis dua biru, namun disayangkan pihak komisi satu belum ada tanggapan hingga berita ini di tayangkan.
(Ferry)