Jum'at 28 Mar 2025

Notification

×
Jum'at, 28 Mar 2025

Iklan

Iklan

Belum ada Respon Dinas Terkait, Peternak Sapi Sumberwringin Kelimpungan Hadapi PMK, Mantri Hewan Minta Rp 150 ribu per Ekor

13 Juli 2022

 

Sapi milik warga


Jember, zonamerdeka.com - Peternak hewan sapi di Dusun Duklengkong kelimpungan menghadapi serangan PMK. Merekapun sudah melapor melalui mantri hewan setempat, ironisnya sang mantri meminta biaya Rp 150 ribu untuk penanganan.


Sejumlah peternak sapi Dusun Duklengkong, Desa sumberwringin, Kecamatan Sukowono, Jember, mengaku khawatir penyakit mulut dan kuku (PMK) menyebar dan menimbulkan kerugian akibat kematian pada hewan ternaknya. Selain itu ia mengeluhkan belum adanya sosialisasi dan pengecekan dari Pemerintah Daerah setempat, Jember, pada hari, Selasa (13/07/2022).


Beberapa bulan ini peternak sapi Dusun Duklengkong di buat panik dan bingung akibat hewan ternaknya terindikasi terpapar PMK. Peternak berjuang berjibaku untuk menyelamatkan hewan ternaknya dengan ala kadarnya memberikan obat tradisional berharap bisa sembuh.



Salah satu peternak, Siri, menuturkan Bahwa peternak sudah melaporkan kejadian ini ke pihak terkait dalam hal ini mantri hewan dengan harapan ada upaya pencegahan agar tidak menyebar  dan menular, namun harus dengan biaya dan pengobatan mandiri yang dirasa cukup memberatkan disaat kondisi sekarang ini.


" Bisa dilakukan pencegahan dengan pengobatan, Mas, namun secara mandiri dan biaya sendiri kisaran Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu," tuturnya, Siri, dengan membawa data nama nama peternak yang mengalami hal serupa kepada awak media ini.


Bukan hanya ternak miliknya yang mengalami sakit yang diduga akibat terpapar PMK, Dia menyebut, hampir semua peternak diwilayahnya mengalami hal serupa. Dirinya berusaha memberikan pengobatan secara tradisional yang dirasa kurang maksimal tanpa ada dukungan pengawasan dari dinas terkait.


" Kami berharap pihak terkait segera turun kelokasi untuk melakukan pencegahan dan sosialisasi. Hal ini perlu dilakukan agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar akibat dampak PMK," keluhnya berharap.


Sementara kepala dinas ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Jember, Andi Prastowo, saat dikonfirmasi dan klarifikasi melalui pesan WhatsApp-nya belum ada Respon balasan.


 Herman







ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close