Notification

×

Iklan

Iklan

Gereja Sebagai Bentuk Organisasi Sangat Memerlukan Pemimpin dan Kepemimpinan yang Terus Bergerak Dalam Setiap Pelayanan yang Dipercayakannya

17 Juli 2022


 



Dewasa ini banyak diseminarkan hal-hal yang berkaitan dengan kepemimpinan, diberbagai kalangan dan dengan berbagai tema. Hal itu menunjukkan betapa penting dan dibutuhkannya seorang pemimpin yang baik di dunia pekerjaan, sekolah, masyarakat, keluarga bahkan gereja. Seorang pemimpin memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan sebuah organisasi. Pemimpin tidak cukup memiliki kecerdasan intelektual dan ketrampilan-ketrampilan yang mumpuni tetapi diperlukan kepribadian yang baik. Di dalam Alkitab 1 Petrus 5:1-11 kita temukan nilai-nilai kepribadian yang baik dari seorang pemimpin yang baik. Sikap Pengabdian, keteladanan, rendah hati dan bertanggung jawab akan membawa seorang bpemimpin memiliki pengaruh yang sangat besar, dengan pengaruh itu seorang pemimpin dapat menggerakkan secara maksimal semua aspek untuk sebuah kemajuan. Dalam organisasi  gereja sangat dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki sikap tersebut diatas. Sikap-sikap itulah yang akan mendorong pemimpin gereja menjadi berdampak dalam kemajuan seluruh aktifitas pelayanan gereja.


Pertumbuhan dan perkembangan Gereja menjadi dambaan, harapan dan cita-cita bagi setiap gereja. Gereja yang bertumbuh dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa faktor diantaranya adalah, sumber daya manusia dalam hal ini adalah pemimpin, doktrin, fasilitas, managemen, metode penatalayanan. Doktrinal sangat penting untuk memperlengkapi jemaat mengerti tentang hukum-hukum firman Tuhan. Fasilitas tempat dan kelengkapan sarana ibadah juga sangat penting. Pengelolaan gereja dan metode penatalayanan untuk pertumbuhan gereja sangat di perlukan. Namun demikian dari beberapa faktor tersebut, peran pemimpin jauh lebih menonjol dalam peran dan pengaruhnya dalam pertumbuhan gereja. Oleh sebab itu sangat diperlukan peran pemimpin yang memiliki kecakapan dalam tehnik kepemimpinan dan dinamika rohani dalam hidupnya.


Gereja sebagai bentuk organisasi sangat memerlukan pemimpin dan kepemimpinan yang terus bergerak dalam setiap pelayanan yang dipercayakannya. Pemimpin gereja dalam panggilannya harus memiliki kontribusi yang maksimal dalam pertumbuhan gereja. Pemimpin yang mampu menggerakan seluruh elemen gereja dengan apa yang di teladankan dalam kinerjanya, kepribadiannya dan kwalitas spiritual atau karakternya. Keberhasilan dalam pencapaian pertumbuhan gereja tentu bukan mutlak hanya oleh gembala atau pemimpin gereja saja, namun demikian diperlukan kerja bersama yang sinergis dengan eleman lain, dalam hal ini mejelis gereja, tempat ibadah, dan fasilitas penunjang lainnya. Kemampuan seorang pemimpin gereja harus mampu mengerakkan dan melibatkan serta mengorganisir seluruh potensi yang ada di dalam gereja.


Demi kepentingan kemajuan dan pertumbuhan gereja maka sangat diperlukan pemahaman yang baik dan benar tentang hal–hal yang bersangkutan dengan kepemimpinan. Seorang pemimpin tidak cukup mengerti dan menguasai kepemimpinan yang bersifat tehnis, tetapi sikap, kepribadian dan nilai-nilai rohani mutlak harus ada dalam diri seorang pemimpin kristen. Ada prinsip prinsip kepemimpinan yang dapat kita kaji dalam Alkitab: Surat 1 Petrus 5:1-11


Secara etimologis kata kepemimpinan berasal dari kata dalam bahasa Inggris leadership. ledership sendiri berasal kata To lead yang artinya memimpin. Dari kata To lead kemudian muncul kata Leader yang berarti pemimpin. Kata pemimpin dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya orang yang memimpin.Dewasa ini muncul banyak definisi definisi kepemimpinan yang banyak dan beragam. Dalam berbagai macam definisi itu tidak ditemukan perbedaan-perbedaan yang menonjol. Berkaitan dengan adanya perbedaan definisi tersebut didasarkan oleh pengalaman yang berbeda.


J. Oswold Sanders dalam bukunya Kepemimpinan Rohani mendefinisikan kepemimpinan adalah sebagai berikut: Kepemimpinan adalah pengaruh yaitu: kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, orang dapat memimpin orang lain. Kekayaan ini di dukung oleh definisi definisi kepemimpinan yang di rumuskan oleh orang-orang yang mempunyai pengaruh yang besar.


Definisi yang disampaikan oleh J. Oswold Sanders tentang kepemimpinan itu disimpulkan berdasarkan berbagai teori yang sudah dipelajarinya. Salah satu yang dikutip dari seorang tokoh bernama Dr. Jhon R. Moth berpendapat: seorang pemimpin adalah orang yang mengenal jalan, yang dapat terus maju dan yang dapat menarik orang lain mengikuti dia.


Dari pendapat pendapat yang di kutip diatas terlihat definisi yang beragam tetapi memiliki kesamaan isinya yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain.


Bergerak lebih awal, berjalan di depan, mengambil langkah pertama, berbuat paling dahulu, mempelopori, , mengarahkan pikiran pendapat tindakan orang lain membimbing, menuntun, menggerakkan orang lain melalui pengembangan.


Berdasarkan apa yang di sampaikan beberapa pendapat tersebut diatas, maka penulis berpendapat bahwa seorang pemimpin memiliki posisi yang strategi dan mampu mempengaruhi orang lain dalam menentukan arah dan kebijakan dalam sebuah organisasi. Pemimpin harus memiliki komunikasi dan hubungan yang baik dengan orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin harus berdiri sebagai pembimbing, penuntun, pengarah dan penggerak. Hal hal tersebut yang akan berhasil dalam sebuah kepemimpinan. Serta lebih dahulu mengerti tugasnya sebagaimana layak seorang pemimpin yang akan memimpin dengan baik.


Mengemukakan, kepemimpinan sebagai berikut: Kepemimpinan itu sifatnya spesifik, khas, diperlukan bagi situasi khusus. Sebab dalam satu kelompok yang melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, dan punya tujuan serta peralatan khusus, pemimpin kelompok dengan ciri-ciri karakteristiknya itu merupakan fungsi dari situasi khusus tadi. Jelasnya sifat-sifat utama dari pemimpin dan kepemimpinannya harus sesuai dan bisa diterima oleh kelompoknya, juga bersangkutan, serta cocok pas dengan situasi dan zamannya.


Sebelum membahas lebih lanjut tentang pertumbuhan gereja terlebih dahulu akan dibahas arti kata pertumbuhan gereja. Kata pertumbuhan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia W.J.S. Poerwadarminta artinya, hal (keadaan) tumbuh; perkembangan (kemajuan dsb). Dengan arti yang lain pertumbuhan harus selalu ditandai adanya peningkatan dan kemajuan. Kata  dalam skipsi ini tidak menyinggung gedung gereja tetapi akan lebih membahas yang berkaitan dengan organisasi dan orang orang percaya.


Menurut Ron Jenson dan Jim Stevens, Pertumbuhan gereja adalah kenaikan yang seimbang dalam kwantitas, kwalitas dan kompleksitas organisasi sebuah gereja lokal. Pendapat tersebut akan menolong memudahkan untuk memahami proses gereja yang bertumbuh. Pertumbuhan gereja adalah adanya pertambahan atau peningkatan bertambahnya jumlah orang yang percaya kepada kristus dan bertumbuhnya nilai-nilai rohani dalam kehidupan orang percaya serta penataan organisasi gereja yang semakin efektif dan dan menjawab kebutuhan. Gereja yang bertumbuh adalah gereja yang sehat yang akan menjangkau jiwa-jiwa bagi kristus.


Ada banyak orang memberikan kritik kepada Yesus karena tidak terlalu tertarik dengan pertumbuhan gereja. Konsep pertumbuhan menurut Dia bukan kesuksesan tetapi hanya kesetiaan. Jadi penulis berpendapat bahwa inti dari pertumbuhan gereja adalah, terjadinya perubahan kearah peningkatan jumlah jiwa yang memiliki nilai-nilai rohani dan tata kelola organisasi yang menjawab kebutuhan.


Kata “gereja” atau “jemaat” dalam bahasa Yunani adalah ekklesia; dari kata kaleo, artinya “aku memanggil/memerintahkan”. Secara umum eklesia diartikan sebagai perkumpulan orang-orang. Tetapi dalam konteks Perjanjian Baru kata ini mengandung arti khusus, yaitu pertemuan orang-orang Kristen sebagai jemaat untuk menyembah kepada Kristus. Amanat Agung yang diberikan Kristus sebelum kenaikan ke surga (Mat. 28:19-20) betul-betul dengan setia dijalankan oleh murid-murid-Nya. Sebagai hasilnya lahirlah gereja/jemaat baru baik di Yerusalem, Yudea, Samaria dan juga di perbagai tempat di dunia (ujung-ujung dunia).


Perjalanan pertumbuhan gereja sampai hari ini sudah sampai kepada bangsa bangsa di dunia, demikian juga di Indonesia. Gereja/jemaat yang baru berdiri mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Kuasa Roh Kudus sangat nyata hadir di tengah jemaat. Namun demikian tantangan dan kesulitan juga mewarnai pertumbuhan jemaat mula-mula itu. Tapi luar biasa, justru karena keadaan yang sulit itu gereja semakin berkembang.


Akan terjadi pertumbuhan gereja secara kwantitas, kwalitas dan pertumbuhan gereja apabila: Pemimpin memiliki kepribadian yang baik dalam sikap pengabdian, sikap keteladanan, sikap kerendahan hati, sikap bertanggung jawab.


Amatus.R





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini