Notification

×

Iklan

Iklan

Luput dari Perhatian Pemerintah Daerah, Kemensos RI Langsung Respon Warga Jember yang Hidup Sebatang Kara dan Memprihatinkan

04 Juli 2022


 



Jember, zonamerdeka.com | Kementerian Sosial melalui Balai Mahatmiya Bali "Respon Kasus" Mohammad Noer (65) yang hidup sebatang kara dan memprihatinkan. Tak hanya itu, Muhammad Noer juga luput dari perhatian dan bantuan pemerintah daerah. 


Muhammad Noer tinggal di gubug reot yang berada di Dusun Peji Talang, Desa Karang Kedawung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Minggu, (03/07/2022).


Kedatangan Balai Mahatmiya Bali dan Tim di Jember, Respon Kasus yang sempat viral terkait permasalahan warga Karang Kedawung yang berada dalam wilayah kerjanya.








"Baru kemarin kita dapatkan beritanya, maka itu kita bersama tim langsung turun ke Jember dan tim sudah ada disini untuk menindaklanjuti," jelasnya. 


Dalam kunjungannya, tim respon kasus  menuju rumah Mohammad Noer didampingi Dinsos Jember, Dinas Kesehatan Mumbulsari dan aparatur desa setempat.


Melalui Kepala Sentra Balai Mahatmiya Bali, Sumarno Sri Wibowo mengatakan, bahwa sesuai arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini, tidak menginginkan setiap warga di manapun tempatnya mengalami masalah sosial.


"Kita di kementerian ada satu wadah atau grup yang langsung dipantau oleh ibu mentri. Setiap masalah sosial bukan hanya di Jember seluruh indonesia dipantau dan diberikan respon," ujar Sumarno Sri Wibowo di lokasi kediaman Mohammad Noer kepada awak media, (03/07/2022) Minggu.


Dari hasil verifikasi diketahui bahwa Mohammad Noer hidup sebatang kara dan tinggal di atas aset tanah milik pengairan. Tidak terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dan juga tidak masuk daftar penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Karang Kedawung.


Menurut, Dia, dari hasil asesmen sementara diperlukan pemenuhan hidup layak setiap hari. Dan pihak Kemsos RI berkordinasi dengan dinas kesehatan dan Dinas Sosial Kabupaten fokus pada kesehatan dan pengobatannya.


" Dari aspek kesehatan perlu penyembuhan dari kaki yang sakit, mulai besok, Senin 04-07-2022 kita kerjasama dengan puskesmas diberi intervensi atau pengobatan," terangnya.


Bukan itu saja, menurut Sri Wibowo, kedepannya kita akan beri intervensi untuk pemberdayaan.


" Kita tadi sudah ngobrol ngobrol (dengan Mohammad Noer- red) untuk di beri pemberdayaan dengan jualan sembako," ucapnya.



Untuk saat ini Balai Mahatmiya memberikan bantuan sementara pemenuhan hidup layak berupa makanan catering, dan pemenuhan sandang. Dengan catering diharapkan ada peningkatan nutrisi dan mempercepat kesembuhan pak Nur.


Disamping kebutuhan pokok dan kesehatan, Sri Wibowo sebut tempat tinggal juga perlu diperhatikan, mengingat tempat tinggal berada diantara jurang dan kanal sungai beresiko tinggi jika dihuni.


" Kita sudah hubungi kepala desanya dan akan dibantu terkait tempat tinggal. Katanya ada tanah bengkok dan tanah ptp yang akan di akses sebagai tempat tinggal, nanti kita monitor," bebernya.


Sri Wibowo berharap ketika ada permasalahan seperti ini minimal ada pendampingan dari tingkat desa, RT RW. Semisal tidak punya kemampuan bisa dinaikkan ketingkat kementerian.


"Ketika kita ada kepedulian ditingkat desa saya kira permasalahan akan clear," pungkasnya.



man/ton  






ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini