"Ia yang memuji dirinya sendiri dan menghina orang lain, menganggap dirinya yang terbaik dan bersikap sombong, orang seperti ini adalah orang yang rendah."
Manusia selalu tergoda untuk membicarakan kelebihan-kelebihannya walaupun tanpa diminta. Yang tentu saja bertujuan untuk memuji dirinya dan berharap orang lain ikut memujinya.
Apalagi diminta, maka ia akan bersemangat menceritakan kelebihan-kelebihannya sejelas mungkin untuk diketahui khalayak.
Bahkan tak jarang sengaja dilebih-lebihkan untuk mendapatkan perhatian.
Tetapi bila yang berhubungan dengan kelebihan orang lain, maka enggan untuk menceritakan untuk memujinya. Justru lebih terpancing untuk menceritakan kejelekan dan kesalahan orang lain. Walaupun tanpa diminta pun akan dengan semangat membongkar kesalahan orang lain untuk menjadi bahan cibiran.
Hal ini tentu saja berhubungan dengan ke-ego-an pada diri manusia yang masih begitu dominan. Segala yang berhubungan dengan dirinya yang baik, akan mendapatkan porsi yang besar untuk diceritakan, karena sayang bila hanya tersimpan dan tidak diketahui orang lain.
Satu hal lagi ke-ego-an pada manusia adalah ia selalu merasa dirinyalah yang terbaik dan timbul hati yang meremehkan atau menghina orang lain.
Pada saat yang bersamaan muncullah kesombongan menguasai.
Demikianlah kemudian manusia jatuh kedalam keadaan selalu memuji dirinya sendiri yang menjadi benih kesombongan. Jatuh kedalam selalu membicarakan kesalahan dan keburukan orang lain, sehingga menjadi benih untuk menghina.
Sungguh itulah adalah sifat manusia rendah. Apakah kita termasuk golongan yang demikian?
Bukankah alangkah lebih indahnya bila bisa lebih memilih untuk memuji kelebihan orang lain daripada melihat kesalahannya? Bukankah lebih baik memilih untuk membuka mata dan hati melihat kesalahan diri sendiri sebagai kesempatan untuk berintrospeksi?
Tentu hanya kita sendiri yang bisa memilih untuk menjadi manusia jenis apa, karena hidup adalah tanggung jawa diri kita sendiri. Semoga kita bisa memilih yang terbaik!a.(ARW)