Batam, zonamerdeka.com - Dalam menentukan hari besar Islam selalu saja ada perbedaan antara pemerintah dan organisasi Islam (10/7/2022).
Memang perbedaan pendapat selalu muncul di setiap menentukan awal Ramadhan, satu syawal, idhul adha , yang heran nya kenapa hanya untuk hari besar Idul fitri dan Idul adha saja yang di perdebatkan padahal masih ada hari besar ummat Islam yang lain.
Untuk membahas sedikit masalah perbedaan ini tim awak media zonamerdeka.com menyambangi rumah kediaman Emtizar Karyan mantan Ketua Muhammadiyah kota Batam. Ia juga politikus Partai ummat, mengatakan karena setiap orang telah di takdirkan berbeda cara pola pikir dan pandangannya terhadap sesuatu bisa juga di campuri kepentingan golongan ataupun politik.
Emtizar mengatakan apa yang dirasakan oleh seorang mukmin setelah meyakini sesuatu itu benar adalah kekhawatiran jika ternyata itu salah.
Maka untuk mengatasi kekhawatirannya itu adalah dengan salah satu jalan memohon ampun yang banyak kepada Allah swt karena kebenaran bukan milik siapa-siapa,dan kebenaran hanya milik Allah swt.
Seorang mukmin boleh menentukan pilihannya setelah melakukan ijtihad dengan memperhatikan alqur'an dan hadist yang ada hubungan tentang sesuatu di hadapinya.
Untuk itu ia mengutip salah satu ayat yang artinya, "Hai orang-orang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul (Alqur'an dan hadist) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi mu) dan lebih baik akibatnya," ( Aq. An nisa .59)
"Jadi kalau ada perbedaan jangan menjadi sesuatu yang di perdebatkan karena akan membuat perpecahan di kalangan kita muslim," Ujarnya di akhir wawancara.
Aziz nasution