Langsa, zonamerdeka.com - Dana desa (Gampong- Aceh) diluncurkan untuk pembangunan dan pemberdayaan warga Gampong sejak tahun 2015 lalu masih jauh dari harapan pemerintah pusat. Dana desa diduga tidak sepenuhnya digunakan untuk pembangunan masyarakat Gampong dan infrastruktur Gampong yang bermanfaat bagi masyarakat Gampong yang bersangkutan. Di Langsa, Aceh, kondisi masyarakatnya dan wajah Gampong tidak berubah, malah Geuchik (Kepala desa) dan aparatur gampong yang berubah drastis.
Pantauan zonamerdeka.com, Sabtu, 9 Juli 2022, masih ada rumah warga yang mengunakan atapnya dari daun rumbia dan sudah lapuk, sepertinya tidak tersentuh oleh aparatur gampong, buktinya dana desa (Gampong) ini sudah ada sejak 2015 lalu, tidak diketahui pasti mengapa rumah milik warga ini tidak tersentuh bantuan seng sebagai pengganti atap rumbia.
Rumah warga yang masih mengunakan atap Rumbia yang sudah lapuk ini menurut warga milik Halimatunsakdiah umur 35 tahun, warga dusun Dayah, Gampong Cinta Raja, Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa Aceh. Menurut catatan sumber data pemerintah kota Langsa Gampong Cinta Raja setiap tahun anggaran mendapat kucuran dana pembangunan desa Rp.1 miliar lebih.
Untuk mendapatkan keterangan resmi dari pemerintah Gampong Cinta Raja sangat sulit diperoleh, Geuchik tidak bisa bisa ketemu dan di hubungi mengunakan Wharshapp juga tidak bisa dilakukan media ini.
Pemerintah Kota Langsa harus melakukan teguran kepada Geuchik (Kepala Desa) Cinta Raja tersebut karena masih ditemukan rumah warga yang tidak layak huni dan beratap rumbia serta lapuk, sementara itu rumah warga Gampong tetangga Gampong Cinta Raja berdasarkan pantauan zonamerdeka.com sudah tidak ditemukan atap rumah rumah warganya menggunakan daun rumbia.
Media coba menghubungi geuchik (kepala desa) tersebut untuk konfirmasi selalu gagal sampai berita ini di kirim ke redaksi.
(Mustafa)