Nagan Raya, zonamerdeka.com - Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah Masyarakat yang tinggal di perumahan PT. Scofindo Seunagan menyembelih Dua ekor hewan kurban sapi sekaligus melakukan pembagian daging kurban kepada peserta kurban, panitia dan masyarakat yang tinggal di perumahan PT. Scofindo Dusun sumber jaya Gampong Jogja Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya, Ahad 10 Juli 2022.
Acara penyembelihan hewan kurban tersebut berlangsung di halaman Mushola Al-Ikhlas yang di saksikan oleh peserta kurban, panitia, dan masyarakat yang ada di perumahan PT. Scofindo Seunagan.
Sebelum pelaksanaan qurban dilaksanakan, Tgk Agus Salim (Imum Mushola), memanggil peserta kurban (penyembelih hewan qurban), untuk berada di dekat hewan kurban.
Lalu, hewan dan penyembelih kurban menjalani prosesi peusijuek (tepung tawar). Peusijuek adalah tradisi adat budaya masyarakat Aceh yang masih dipraktikkan hingga saat ini.
Tradisi ini juga dilakukan hampir setiap kegiatan adat dalam kehidupan masyarakat Aceh. Salah satunya saat penyelenggaraan kurban.
Peusijuek dilakukan oleh Tgk Asmadi dari Kabupaten Aceh Barat, diikuti peserta kurban bersama dengan hewan kurbannya.
"Peusijuek ini merupakan ritual adat Aceh, jika dikaitkan dengan agama Islam, peusijuek adalah doa. Memohon kepada Allah, semoga orang-orang yang berkurban rezekinya semakin bertambah dan berkeinginan untuk kembali berkurban di tahun selanjutnya. Selain itu, agar orang lain tergugah hatinya untuk berkurban", ucap Imam Mushola.
Setelah peusijuek dilakukan, baru hewan kurban diserahkan pada panitia cara kepala hingga pundak hewan kurban dibalut dengan kain putih.
Saat bersamaan, mereka berjabat tangan, melakukan ijab kabul (serah terima) hewan, yang dipandu Tgk Asmadi.
“Kain putih disebut sebagai pakaian, baik disaat melakukan aqiqah maupun kurban dan harus berdoa, semoga diterima Allah SWT," jelasnya.
Ibadah kurban dilakukan setelah shalat Ied, dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat. Ibadah ini harus didasari dengan taqwa kepada Allah.
Kurban dalam istilah ilmu fiqh (syariat) mempunyai makna, perbuatan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pengurbanan (penyembelihan) hewan ini, dilaksanakan setahun sekali pada Hari Raya Idul Adha atau Yaumun Nahr dan juga Hari Tasyrik. Ibadah penyembelihan qurban ini bisa disebut "Udhiyah" dan istilah ini yang berlaku di Arab.
Penyembelihan hewan kurban bisa domba, kambing, sapi, kerbau dan unta, yang mempunyai hubungan dengan kisah nyata penyembelihan Nabi Ismail AS oleh ayah kandungnya Nabi Ibrahim AS.
Atas kehendak Allah SWT, Nabi Ismail AS diganti dengan seekor hewan yang besar.
Setelah dilakukan berbagai proses tersebut, para penyembelih mulai menarik sapi qurban untuk disembelih.
Sapi yang akan disembelih direbahkan, kakinya diikat dan dihadapkan ke sebelah rusuknya yang kiri agar mudah dijatuhkan.
Penyembelih menghadapkan hewan kurban ke arah kiblat, begitu pula sapi yang akan disembelih.
Penyembelih memotong urat nadi dan kerongkongan yang ada di kiri dan kanan leher hewan sampai putus. Urat kerongkongan adalah saluran makanan. Kedua urat hewan tersebut harus putus.
Saat menyembelih hewan qurban, para penyembelih membaca runtutan doa dan diiringi dengan suara takbir; Allahuakbar....Allahuakbar....Allahuakbar, oleh para peserta qurban dan penyembelih qurban lainnya.
Penyembelihan dilakukan selama 45 menit, dimulai dari pukul 10.00 WIB hingga selesai. Biasanya menjelang shalat zhuhur.
Tahun ini, di Mushola Al-Ikhlas Dusun Sumber jaya Gampong Jogja Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya terdapat 2 ekor sapi kurban, dan Dua ekor sapi untuk 14 orang yang dilakukan secara patungan. Maka dalam satu ekor sapi terdapat 7 orang yang dilakukan secara patungan terang Imam Mushola.
Usai pemotongan, daging sapi tadi dipilah-pilah, lalu dimasukkan dalam kantong plastik ukuran isi daging dan tulang, Dua Kilogram sampai Tiga kilogram per kantong plastic.
Nah, semua daging qurban itu dibagikan kepada peserta kurban, panitia dan masyarakat yang tinggal di perumahan PT. Scofindo Seunagan Dusun sumber jaya Gampong Jogja kecamatan Kuala kabupaten Nagan Raya.
(ZM. Desta)