Pekerjaan pemasangan paving itu menelan anggaran hampir Rp 100 juta dari dana hibah Provinsi Jawa Timur tahun 2022 tersebut kondisinya ambrol. Ironisnya, selama pekerjaan di lapangan tidak adanya pengawasan dan pendampingan tehnis dari pihak terkait.
Dari pantauan wartawan di lokasi, bahwa jalan paving yang tergolong baru dikerjakan tersebut, terlihat Kanstin (beton pembatas samping) dikerjakan asal asalan, pemasangan paving block beronga, bergelombang (tidak rata) dan ambrol, ada dugaan tidak melalui proses pengisian pasir nat (Joint Filler) dan pemadatan. Pemasangan pancang bambu untuk dinding penahan tanah yang terkesan asal asalan diduga sebagai penyumbang ambrolnya jalan paving tersebut.
Seorang warga sekitar lokasi pekerjaan pavinggisasi, Asiri, menuturkan bahwa ambrolnya jalan paving akibat tanah yang labil.
"Itu jalan paving yang dibawah pohon bambu tanahnya gembur, langsung diuruk, iya ngak kuat pak, pasti longsor," tuturnya.
Menurut Asiri, bahwa dinding penahan tanah semestinya dibangun mengunakan pasangan batu, mengingat kondisi tanah yang digunakan untuk jalan paving tersebut labil.
"Tanah harus digali dahulu kemudian dibangun dari pasangan batu, baru bisa kuat. Kalo mengunakan pancang bambu kemudian diuruk ya ambrol," ujarnya.
Asiri menyebut, bahwa pekerja yang mengerjakan proyek pavinggisasi sebagian pekerjannya warga sekitar dan dari luar desa.
"Saya tidak tahu nama pokmas-nya. Kalo pekerjannya orang sini sebagian orang Mengen Bondowoso, coba tanya ke pak Pit, dia tahu," jelasnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi, Pit, mengatakan bahwa dirinya hanya selaku pekerja di proyek pavinggisasi yang dimaksud.
Menurutnya, bahwa di Dusun Gladak Langsep ada 3 pokmas yang mendapatkan dana hibah dari Provinsi Jawa Timur termasuk dirinya. Namun untuk proyek pavinggisasi yang dimaksud, Pit menyebut, bahwa itu milik Pokmas Adi Cipta dan Fauzi sebagai ketuanya.
"Saya ketua Pokmas yang mengerjakan proyek plengsengan pak. Untuk proyek pavinggisasi yang ambrol itu miliknya Fauzi, pokmas Adi Cipta" terangnya pak Pit di kediamannya kepada awak media.
Sementara, Muhammad Fauzi saat dikonfirmasi melalui nomor telepon selulernya terhubung namun kemudian putus dengan alasan suara tidak jelas dan suara putus putus. seketika dihubungi kembali berulang-ulang nomor tersebut sudah tidak aktif.
man
#proyekhibah #provinsijawatimur #dinaspujawatimur #jawatimur