Notification

×

Iklan

Iklan

Dua Lokasi Wisata Kota Langsa Tanpa Nama, Warga Sebut Lebih Baik Diberi Nama

14 Agustus 2022


 


Langsa, zonamerdeka.com-Dua lokasi wisata yang di bangun oleh pemerintah Kota Langsa tanpa nama yang bersejarah. Dua lokasi wisata tersebut yaitu Wisata Hutan Mangrove yang berada di kawasan hutan mangrove Gampong (Desa) Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa, Aceh dan kawasan wisata Hutan Kota yang berada di Gampong (Desa) Paya Bujok Seulemak, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa. Kedua lokasi ini di kelola oleh PT.Pelabuhan Kuala Langsa (Pekola).




Kedua lokasi ini dibangun oleh pemerintah Kota Langsa saat kota Langsa dipimpin oleh walikota dan wakil walikota Langsa, Usman Abdullah (Toke Se'um) dan Marzuki Hamid sejak tahun 2012 sampai tahun 2022, keduanya akan akan akhiri masa tugasnya sebagai walikota dan wakil walikota pada tanggal, 28 Agustus 2022.


Pertama, Hutan mangrove yang berada di Gampong (Desa) Kuala Langsa lebih dikenal oleh para wisatawan dengan dibangunnya berbagai fasilitas dan yang sangat terkenal saat ini dengan dibangunnya tower dengan ke tinggian lebih kurang 45 meter, wisatawan lokal maupun luar dapat menaiki tower ini untuk melihat luasnya hamparan hutan mangrove yang masih asri itu.


Kedua hutan Kota yang berada di Gampong Paya Bujok Seulemak, hutan kota ini tumbuh berbagai pohon kayu yang mungkin sebagiannya sudah punah akibat ilegal logging, namun wisatawan dapat melihat di hutan kota ini masih ada pohon-pohon tersebut. Wisatawan lokal dan luar dapat menjadikan kedua lokasi wisata sebagai tempat rekreasi dan juga sebagai tempat edukasi masa depan anak cucu.


Salah seorang warga Kota Langsa, Bahrum, yang selalu berkunjung kedua lokasi wisata bersama keluarganya, kepada zonamerdeka.com, Minggu, 14 Agustus 2022, mengatakan, lokasi wisata hutan Manggrove, memang saat indah untuk saat ini karena di dalam kita bisa melihat berbagai jenis tanaman Manggrove atau bahasa Aceh" Bak Bangka dan Bak Lapeng"  saat kita melewati jalan yang di bangun ditengah-tengah hutan itu, kiri dan kanan setiap pohon diberi nama jenis pohon Manggrove itu, kita awalnya tidak tahu nama pohon-pohon itu, tetapi setelah kita masuk ke dalam hutan mangrove itu kita baru tahu bahwa "Bak Bangka " itu banyak namanya, ini bisa sebagai edukasi bagi anak-anak atau generasi yang akan datang untuk menjaga dan melestarikan pohon "Bangka" agar tidak punah, pohon mangrove (Bangka) ini tumbuh di pinggir sungai air asin dan pinggir laut juga sebagai penahan abrasi pantai dan juga tempat berlindung berbagai habitat didalamnya, urai Bahrum.


Di lokasi hutan kota yang berada di Gampong Paya Bujok Seulemak, zonamerdeka.com, bertemu salah seorang pengunjung, Sulaiman,  bersama keluarga sedang menikmati liburan, saat ditanya apa kesannya saat berkunjung ke hutan kota ini, ia mengatakan, saya tinggal di Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, saya memang baru pertama kali datang ke hutan Kota Langsa ini, sebelum ke hutan kota ini saya banyangkan hutan belantara, eh ternyata di dalam lokasi ini banyak tempat bermain anak-anak, ada hewan, ada kolam tapi mirip waduk jika kita mau main di waduk ada speed boat yang bisa berkeliling dalam waduk, dan yang paling berkesan saat melihat pohon tinggi dan besar-besar ada di dalam hutan kota ini, ada nama dan jenisnya yang telah ditulis oleh petugas taman hutan kota ini, saya baru melihat pohon ini biasa saya hanya dengar namannya, mungkin di hutan belantara di seluruh Aceh pohon-pohon ini sudah punah di tebang oleh para ilegal logging, saya bisa memberi tahu dan menjelaskan kepada anak saya ini pohon kayu jenis ini, sebutnya.


Terpisah, warga Kota Langsa lainnya, Jamin, saat di jumpai zonamerdeka.com, disalah salah satu cafe, mengatakan, kedua lokasi wisata yang dibangun oleh pemerintah Kota Langsa yang sangat terkenal atau populer di kalangan wisatawan lokal maupun luar kota langsa, yaitu Hutan Mangrove dan Hutan Kota, maka alangkah baiknya kedua lokasi wisata itu di bernama, misal hutan Mangrove di berinama "Hutan Manggrove Bangka Rimueng" karena nama ini sangat bersejarah seperti salah nama Gampong di kecamatan Peureulak yaitu Gampong Bangka Rimueng, mengapa nama ini diberikan sebagai nama gampong, karena Gampong ini di pinggir sungai air laut dan tumbuh banyak pohon Bangka maka di abadikan menjadi nama gampong, sebutnya.


Sebutnya lagi, untuk Taman Hutan Kota yang berada di Gampong Paya Bujok Seulemak, alangkah baiknya diberi nama " Hutan Kota Kebun Nusantara" mengapa nama ini lebih baik di berikan kepada tanah hutan kota, karena lokasi hutan Kota ini area peluasannya banyak tanah perkebunan milik PTP Nusantara-1, kebun PTPN sudah ada sejak zaman Belanda. Jadi katanya, jika sudah punya nama kedua loksi wisata mudah di ingat oleh para wisatawan yang berkunjung atau akan berkunjung kedua lokasi wisata tersebut, jelasnya.(Mustafa)





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini