Akibat kejadian ini nyawa kakek usia 67 Tahun pekerja tambang tersebut tak terselamatkan.
Kronologis kejadian berdasar keterangan saksi. Anak korban telah berusaha menarik ayahnya untuk keluar. Tetapi, akibat dari derasnya air yang masuk sehingga tangannya tidak kuat menahan korban sehingga terlepas dari genggaman sang anak.
Kejadian ini diduga karena rembesan air di danau yang mengendap didalam tanah karena danau tersebut ditimbun dengan tanah sehingga diduga lumpur dasar danau tersebut tambah menekan kebawah tanah yang lokasi lobang tidak jauh dari bekas danau tersebut.
Kasat Reskrim Polres Sawahlunto IPTU Ferly Yanto Pratama Marasin membenarkan kecelakaan tambang tersebut ia menjelaskan korban adalah warga Dusun Kayu gadang suku niad saat ini korban telah berhasil dievakuasi setelah beberapa hari dan saat ditemukan korban langsung dilarikan ke rumah sakit umum daerah Sawahlunto untuk dilakukan visum. Saat ini korban telah dimakamkan di Dusun kayu gadang Desa Santur.
Akibat kejadian ini, para pengamat dunia pertambangan melontarkan kepada awak media, dimana peran kepala teknik tambang(KTT) apakah sebelum tidak ada terdeteksi tanda tanda tanggul tersebut akan jebol sehingga merenggut nyawa para pekerja tambang batubara. (Faiz/YANTO)