zonamerdeka.co, Nagan raya - Memprihatinkan, melihat kehidupan satu keluarga tanggal di gubuk kecil, berdinding papan yang sebagian disisip dengan menggunakan seng seadanya.
Namun, inilah fakta yang ditemukan di Desa Muko Kecamatan Kuala di Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh. Saat menyambangi rumah itu Rabu 05 Oktober 2022, hujan yang turun membuat lantai rumah yang tidak berbalut semen berasa dingin dan lembab.
Didalam rumah, Nur Asmah duduk diatas dua buah kursi panjang yang dijadikan satu terbuat dari kayu berbalut selimut. “Saya sakit, sudah tiga bulan terakhir ganguan ginjal. Sudah beberapa kali harus dirawat di rumah sakit,” ujar Nur Asmah.
Ketika ditanya apakah penyakitnya itu harus dilakukan operasi atau tidak, Ibu empat anak menceritakan, kalau dokter mengatakan tidak perlu dilakukan operasi. Tamin, suami Nur Asmah menceritakan dia berserta keluarganya sudah tinggal digubuk yang berdiri di atas lahan yang bukan miliknya itu sudah lebih sepuluh tahun.
Keseharian, Tamin tidak memiliki pekerjaan tetap. Terkadang dia menerima upah dari memanjat kelapa. Dari penghasilan memanjat kelapa dan bekerja serabutan itu Tamin memenuhi kebutuhan keluarganya. “Anak saya empat orang, dua laki laki dan dua perempuan,”ujarnya.
Tamin mengaku, dirinya tidak mendapat apakah itu Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau Program Keluarga Harapan (PKH). Sedangkan bantuan melalui Dinas Sosial dia mengaku pernah menerima. “Dari Dinas Sosial pernah kemari memberikan beberapa bantuan, termasuk tikar, pakaian dan perlengkapan sholat,” ucapnya dengan nada datar.
Menurut cerita Tamin, sejauh ini belum pernah ada pihak swasta ataupun wakil rakyat yang mengunjunginya di gubuk kecilnya itu. Untuk memasak, dia mengaku menggunakan kayu bakar. Hal itu lantaran tabung gas miliknya hilang beberapa bulan lalu, lantara rumah atau gubuk miliknya tidak ada orang.
“Saat itu kami ada keperluan, apa lagi istri saya sakit, dan beberapa kali dirawat di rumah sakit,” kata Tamin. Untuk dua orang anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, diakuinya juga tidak pernah mendapat bantuan dari pihak sekolah.
Menurut tokoh setempat, Cut Man dalam hal ini pihak pihak terkait harusnya dapat melihat langsung dengan turun dan melihat sendiri. Karena dalam hal ini, selain pemerintah pihak swasta juga memiliki tanggung jawab moral, lantaran perusahaan memiliki dana CSR yang dapat digunakan.
KONTRIBUTOR DESTA