Zonamerdeka.com, Barito Timur -Sepekan sebelum hari Paskah,sudah menjadi tradisi dalam liturgi, seluruh umat Katolik sedunia merayakan peristiwa masuknya Yesus ke Kota Yerusalem sebelum disalibkan.Hal itu juga dilaksanakan termasuk juga gereja-gereja Katolik di wilayah Paroki Santo Petrus Paulus Ampah Keuskupan Palangka Raya, Minggu (2/4/2023) merayakan peristiwa yang dikenal dengan istilah Minggu Palma atau Minggu Palem.
Mimggu Palma adalah peristiwa masuknya Yesus Kristus ke kota suci Yerusalem adalah hal yang istimewa bagi umat Katolik, sebab terjadinya sebelum Yesus disalibkan dan bangkit dari kematian.
Itulah sebabnya Minggu Palma disebut sebagai pembuka pekan suci, yang berfokus pada pekan terakhir Yesus di kota Yerusalem. Dalam liturgi Minggu Palem, umat Katolik dibagikan daun palem, seperti yang tampak pada gereja Paroki Santo Petrus Paulus Ampah, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur.
Sebelum masuk dalam peryayaan Ekaristi Kudus Minggu Palma, Romo Fransisco Arisetyo Pr terlebih dahulu memberkati daun-daun palem yang diletakan diatas meja untuk kemudian dibagi-bagikan kepada umat yang hadir dalam perayaan tersebut oleh para petugas.
Daun palem adalah simbol kemenangan yang digunakan untuk menyatakan kemenangan martir atas kematian. Martir sering digambarkan dengan daun palem di antara tempat untuk instrumen dari sebuah kesyahidan," ucapnya.
"Yesus Kristus kerap kali menunjukkan hubungan daun palem sebagai simbol kemenangan atas dosa dan kematian yang diasosiasikan dengan kejayaanNya memasuki kota suci Yerusalem," ucap Romo Fransisco Arisetyo.
Pada saat upacara perarakan, nampak umat kemudian melambai-lambaikan daun palma tersebut sambil bernyanyi, sebagai simbol kehadiran umat bersama Yesus dalam arak-arakan menuju Yerusalem.
Dalam liturgi Minggu Palma ini, umat Katolik tidak hanya mengenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem melainkan juga mengenang akan kesengsaraan Yesus.
Atas dasar itu, Minggu Palma juga disebut sebagai Minggu Sengsara, karena pada saat itu umat akan mendengarkan pembacaan kisah-kisah sengsara Yesus dalam Injil agar umat mengerti bahwa kemuliaan Yesus bukan hanya terletak pada kejayaanNya memasuki Yerusalem melainkan pada peristiwa kematianNya di kayu salib.(Yulius Yartono).
