Notification

×

Iklan

Iklan

10 Perusahaan Sawit Raksasa di Indonesia

12 Juni 2023


 


 

Indonesia merupakan negara dengan kekayaan sumber daya alam yang sangat luas dan banyak. Salah satu sumber kekayaan yang dimaksud yaitu lahan kelapa sawit. Di mana, ada sejumlah perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia yang mampu menghasilkan produksi dari pengelolaan kelapa sawit mencapai kapital besar setiap tahun.



Melalui hasil produksi yang besar ini, membuat perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia mampu meraih pendapatan tinggi setiap tahunnya. Lalu, apa saja perusahaan sawit terbesar di Indonesia yang dimaksud? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.



1. Sinar Mas Agro Resource and Technology


Perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia yang pertama adalah Sinar Mas Agro Resources and Technology, disingkat SMART. Di mana, SMART berhasil menjadi salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1962, di bawah naungan sinar mas group milik Eka Tjipta Widjaja.

Berdasarkan laporan keuangan di akhir September 2021, SMART menghasilkan pendapatan yang mengalami kenaikan mencapai 43,19 persen secara tahunan. Di mana, jumlah pendapatan mencapai Rp40,38 triliun.

Pendapatan ini sukses berkat perusahaan yang memasok hasil kelapa sawit tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri saja seperti produk Filma. Namun, SMART juga melakukan ekspor ke sejumlah negara khususnya di kawasan Eropa Timur, Afrika, Timur Tengah, hingga Amerika Serikat.


2. Salim Ivomas Pratama


Salim Ivomas Pratama didirikan pada tahun 1992 yang kini menjadi salah satu produsen terbesar untuk industri hulu sampai hilir kelapa sawit di Indonesia.

Perusahaan ini sendiri memiliki sebanyak 26 pabrik pengolah kelapa sawit yang berada di Sumatera dan Kalimantan. Di mana, jumlah kapasitas pengolahannya mencapai 6,8 juta ton setiap tahun.

Di mana, Salim Ivomas Pratama mampu meraih laba di kuartal pertama tahun 2021 sebesar Rp4,69 triliun. Pencapaian ini mengalami kenaikan sebesar 42 persen jika dibandingkan periode sebelumnya di tahun 2020 sebesar Rp3,3 triliun.

Tidak heran, jika perusahaan yang menghasilkan minyak goreng dengan nama merek Bimoli dan margarin Palmia ini menjadi salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar.


3. Sampoerna Agro


Kemudian ada perusahaan kelapa sawit berada di bawah naungan Sampoerna Group yang didirikan sejak tahun 1993 yaitu Sampoerna Agro. Perusahaan ini sendiri pusatnya berada di pulau Kalimantan dengan memiliki lahan kelapa sawit seluas 84.000 hektar.

Pada tahun 2019, Sampoerna Agro berhasil mencatatkan produksi kelapa sawit sebanyak 1,83 juta ton yang memiliki volume produksi CPO mencapai 385.000 ton.

Hingga kuartal ketiga tahun 2021, Sampoerna Agro berhasil meraih pendapatan sebesar Rp3,90 triliun yang mengalami kenaikan sebesar 72,01 persen dari pendapatan kuartal ketiga tahun sebelumnya yaitu Rp2,25 triliun. Di mana, laba bersih berhasil dicatatkan sebesar Rp40 miliar.


4. Dharma Satya Nusantara


Kemudian ada Dharma Satya Nusantara yang menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia selanjutnya. Di mana, perusahaan ini berada di bawah naungan Triputra Group yang terus berkembang hingga menjadi salah satu produsen penting di industri kelapa sawit.

Selama periode semester pertama di tahun 2021, Dharma Satya Nusantara berhasil mencatatkan pendapatan mencapai Rp3,3 triliun yang mengalami kenaikan 5 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Di mana, total pendapatan tersebut disumbang oleh bidang usaha kelapa sawit dengan kontribusi sebesar Rp2,7 triliun atau sekitar 82 persen.


5. Sawit Sumbermas Sarana


Berikutnya ada Sawit Sumbermas Sarana yang mengelola lahan sawit dengan luas mencapai 93.660 hektar dan plasma seluas 22.862 hektar.

Perusahaan yang berpusat di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah ini menghasilkan produk-produk untuk di ekspor ke sejumlah negara meliputi Cina, India, Pakistan, hingga Bangladesh.

Pada periode Juni 2021, Sawit Sumbermas Sarana berhasil mencatatkan total pendapatan mencapai Rp2,34 triliun. Di mana, angka tersebut meningkat hingga 32,09 persen dari pendapatan di periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,77 triliun.


6. PP London Sumatra Indonesia


PP London Sumatra Indonesia didirikan sejak tahun 1906 oleh perusahaan Inggris, Harrion & Crossfiled. Di mana, saat ini perusahaan telah berkembang secara pesat sebagai pemain besar dalam dunia kelapa sawit.

Pada tahun 2019, PP London Sumatra Indonesia memiliki perkebunan dengan luas mencapai 115,665 hektar yang terbagi menjadi 95,637 hektar lahan sawit, lahan karet 15,945 hektar, dan kakao 15,945 hektar.

Berdasarkan laporan keuangan PP London Sumatra Indonesia yang mengacu pada informasi Bursa Efek Indonesia, berhasil mencatatkan pendapatan penjualan sebesar Rp2,17 triliun di semester pertama tahun 2021.

Di mana, pendapatan ini mengalami pertumbuhan sebesar 39 persen dibanding periode sama di tahun sebelumnya sebesar Rp1,56 triliun.


7. Eagle High Plantations


Kemudian ada perusahaan kelapa sawit Eagle High Plantations Tbk yang sebelumnya bernama BW Plantation Tbk. Di mana, perusahaan ini memiliki pabrik pengolahan kelapa sawit BWPT dengan anak usaha yang berada di Kabupaten Kotawaringin Barat serta Kotawaringin Tengah, Provinsi Kalimantan Tengah.

Eagle High Plantations sendiri menjadi salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia karena bisnisnya yang berjalan sukses.

Di kuartal ketiga tahun 2021 saja, perusahaan berhasil meraih pendapatan sebesar Rp2,13 triliun yang mengalami pertumbuhan jika dibandingkan dengan pendapatan di periode sama di tahun sebelumnya sebesar Rp1,61 triliun. 


8. Austindo Nusantara Jaya


Selanjutnya ada salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia yaitu Austindo Nusantara Jaya. Perusahaan yang didirikan sejak tahun 1993 ini sudah memiliki lahan luas mencapai 153.000 hektar di wilayah Sumatera Utara, Belitung, Kalimantan Barat, hingga Papua.

Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini juga sering kali diekspor ke sejumlah negara, selain untuk memenuhi pasokan dalam negeri.

Dari segi pendapatan, Austindo Nusantara Jaya mampu meraih angka sebesar 169,19 juta USD dollar atau tumbuh 60,18 persen year on year di kuartal ketiga tahun 2021 dibandingkan pendapatan sebelumnya sebesar 118,39 juta USD. Jika dikonversikan ke rupiah, maka angka tersebut mencapai Rp2,4 triliun. 


9. Bakrie Sumatera Plantations


Bakrie Sumatera Plantations didirikan pada tahun 1986 dengan mengakuisisi saham Uniroyal Sumatera Plantations, lalu diubah menjadi PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk.

Di mana, pada tahun 1990, perusahaan ini mulai berekspansi ke sejumlah bisnis kelapa sawit hingga mendirikan proyek Greenfield sebagai bisnis yang menjual produk susunya.

Hingga Juni 2021 sendiri, Bakrie Sumatera Plantations mampu mencatatkan pendapatan mencapai Rp1,77 triliun yang meningkat 56 persen jika dibandingkan dengan pendapatan sebesar sebesar Rp1,14 triliun di periode sama tahun sebelumnya.

Sejumlah perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia ini membuktikan bahwa bisnis kelapa sawit merupakan bisnis yang menjanjikan karena mampu menghasilkan keuntungan besar. Oleh karena itu, emiten-emiten kelapa sawit di bursa saham menjadi pilihan bisnis yang menjanjikan untuk dipilih sebagai instrumen investasi saham.

 





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini