ACEH SINGKIL, Zonamerdeka.com -- Diduga Tim Pokja Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP) Kabupaten Aceh Singkil bermain-main dengan beberapa paket lelang tender proyek di LPSE Kabupaten Aceh Singkil, Rabu. (14/06/2023)
"Hal itu tampak jelas dengan jadwal lelang yang tidak konsisten, dengan dedline tengang waktu yang cukup lama dan juga perubahan jadwal yang ganjil dan sering ber ubah - ubah.
Bahkan, Panitia lelang merubah jadwal pada hari Senin (11/06/2023) Kemarin, dari sebelumnya Pukul. 08.00 Wib. Namun jadwal yang diubah langsung ketahap pembuktian kualifikasi 08.00 sampai jam 16.00 dihari yang sama.
Pertanyaannya disini, "Jadi kapan Pokja ULP Kabupaten Aceh Singkil mengirimkan undangan dan menambah ganjil jadwal yang dibuat kapada pihak rekanan CV atau PT yang mengikuti lelang tender tersebut." Bebernya
"Hal inilah yang menjadi pertanyaan dikalangan rekanan CV dan PT yang mengikuti lelang beberapa paket proyek di LPSE Aceh Singkil.
Dikarenakan tidak ada jeda waktu antara perubahan jadwal, pembuatan undangan dan jadwal pembuktian kualifikasi.
Karena dijadwalkan includ dihari yang sama. "Biasanya setelah perubahan jadwal, baru dibuat undangan dan ada jeda waktu ketahap pembuktian kualifikasi berikutnya.
Semestinya, diberikan waktu untuk mempersiapkan dokumen-dokumen yang akan dibawa oleh perusahaan yang diundang, ketika saat pembuktian kualifikasi.
Dilansir Dari Halaman LPSE Kebupaten Aceh Singkil. "Inilah nama - nama perusahaan pemenang lelang yang diumumkan di Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2023.
Pertama, Peningkatan jalan pemancar dusun pendidikan dengan pagu anggaran lelang, Rp.969.894.800 dan diikuti oleh 7 perusahaan penawar dilelang tersebut.
"Justru perusahaan yang menang adalah penawar terakhir, Yakni, CV. Ridhapo Jaya dengan harga tawar Rp. 950.269.682.
Sementara, Untuk paket peningkatan jalan Singkil - Teluk Rumbia dengan pagu anggaran Rp.10, 9 milyar, diikuti oleh 12 perusahaan penawar. Namun yang dimenangkan CV. Rizki Konstruksi dengan harga tawar Rp. 10.810.878.501. Padahal posisi peringkat ke-10.
Selanjutnya, Untuk paket peningkatan jalan ujung bawang - pemuka lama dengan pagu Rp.11,1 Milyar. "Diikuti oleh 27 perusahaan penawar, namun dimenangkan oleh CV. Kuala Gabi dengan harga tawar Rp. 9.929.354.744. Padahal posisi peringkat 11.
Hal Itu diungkapkan oleh Mustafa Warga Kecamatan Gunung Meriah, Rabu (14/06/2023). Sebab ia menemukan adanya dugaan kejangalan dan keanehan diunit layanan pengadaan (ULP) Kabupaten Aceh Singkil.
Menurut Dia, hal itu berbanding terbalik dengan Statmen Pj. Bupati Aceh Singkil beberapa minggu yang lalu.
Dilansir Dari Instagram Info Aceh Singkil, Pejabat (Pj) Bupati Aceh Singkil, Marthunis Instruksikan Pengadaan Barang dan Jasa berjalan sehat, adil, Konpetitif dan berkualitas.
Didalam proses pengadaan barang dan jasa yang telah dimulai dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Singkil. Proses seleksi penyedia melalui mekanisme, tender, E-Catalog serta penunjukan langsung.
Diharapkan dapat memilih rekanan yang akan membantu Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dalam proses pembangunan Aceh Singkil," Kata Pj. Bupati Marthunis.
Namun, Sepertinya peryataan Pj. Bupati Aceh Singkil itu tidak digubris dan hanya dianggap usapan jempol belaka oleh Pokja ULP Kabupaten Aceh Singkil," Beber Mustafa
Mengapa, Terlihat pokja ULP Kabupaten Aceh Singkil memenangkan pihak rekanan nomor urut jauh, dengan penawaran lelang yang tidak menguntungkan cuan banyak bagi Daerah Kabupaten Aceh Singkil," Ucap Mustafa
Mustafa Menambahkan, Seharusnya Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Singkil, masih dapat keuntungan banyak, saat menseving anggaran didalam paket tender proyek tersebut," Imbuhnya
Kalau melihat dari kaca mata di LPSE Aceh Singkil, sebenarnya ULP Kabupaten Aceh Singkil bisa membuat pemasukan uang tambahan bagi Daerah Kabupaten Aceh Singkil atau dengan kata lain daerah diuntungkan," Sebut Mustafa
Mustafa Menjelaskan, Sebenarnya konsep lelang itu sederhana, yang termurah adalah nominasi terkuat untuk memenangkan lelang tender, Karena dianggap dia menguntungkan cuan bagi Negara." tuturnya
Disisi Lain, Ia juga meminta kepada Inspektorat Aceh Singkil, agar dapat melakukan pengawasan intern dibeberapa lelang tender diatas tersebut, Menurut Mustafa, karena adanya dugaan indikasi permainan mata dan sandiwara didalam proses lelang tersebut." Ungkap Dia
Secara terpisah, Saat dikonfirmasi langsung kepada Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Aceh Singkil oleh Zonamerdeka.com.
Kepala ULP Aceh Singkil tidak berada dikantor. Hingga berita ini diterbitkan, belum mendapatkan jawaban konfirmasi. (Sakdam Husen)