Asmat, Zonamerdeka- Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag TU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Asmat Wilhelmus Kolyaan mengatakan bahwa kehadiran taman baca Al-Qur'an di Asmat merupakan suatu implementasi pendidikan keagamaan sesuai dengan Visi dan Misi Menteri Agama Republik Indonesia. Hal ini dikatakannya dalam sambutan mewakili Kepala Kantor Kemenag Asmat pada acara Syukuran Khataman di Tempat Pengajaran Al-Qur'an (TPA) Ashabul Kahfi Anim Grah'ka di Jl. Yappis, Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan, Sabtu (17/6/2023).
"Hadirnya Taman Pendidikan Al-Quran di Kabupaten Asmat ini sesuai Dengan Visi Misi Kementerian Agama yaitu, meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama serta meningkatkan layanan pendidikan yang merata dan bermutu," ucap Wilhelmus.
Kasubag TU Kemenag Asmat yang akrab di Winto ini, juga menambahkan, syukuran Khataman ini merupakan langkah awal dari suatu proses pendidikan dalam menumbuhkan iman dan kerohanian anak sehingga masih sangat perlu ditingkatkan lagi. Dan karena itu, ia berharap adanya bimbingan lanjut dari orang tua maupun para guru pada lembaga pendidikan selanjutnya.
"Dengan lulus membanca Al-Quran saja itu belum usai. Santriwan atau Santriwati masih terus dibimbing, baik dalam lingkungan Sekolah maupun Keluarga agar kelah memahami dan mengimplementasi isi dan makna Al-Quran dalam kehidupan Berbangsa dan Bertanah Air yang berbingkai Bhineka Tunggal Ika," tandas Winto.
Menutup sambutannya, atas nama Kepala Kantor Kemenag Asmat Wilhelmus menyampaikan proficiat bagi para Santriwan dan Santriwati yang lulus serta ucapan terimakasih kepada para Ustadz, Muddaris, Mualim dan Muadib serta seluruh pengurus TPA Ashabul Kahfi Anim Grah'ka Agats atas kerjasamanya yang baik dalam menghadirkan Taman Baca Al-Quran di Agats ini. Ia berharap dengan adanya khataman pertama ini, kedepan dapat memotivasi banyak anak untuk datang menimba ilmu di TPA tersebut sehingga kelak menjadi anak anak yang Soleh dan Soleha bagi orang tua, bangsa dan negara.
"Semoga menjadi anak anak yang Soleh dan Soleha bagi orang tua, masyarakat, bangsa dan negara. Kita berharap kedepan akan lebih banyak lagi Santriwan-Santriwati yang dapat diluluskan," pungkas Wilhelmus.
(Jef)