Bangka, zonamerdeka.com - Bupati Bangka, H.Mulkan.SH.MH meresmikan gedung sentra lada Bangka, didampingi Dirjen IKMA Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, kemaren di kawasan Industri, kelurahan Jelitik, Sungailiat kabupaten Bangka.
Bupati Bangka, H.Mulkan, dalam sambutannya, bahwa pembangunan gedung sentra lada, merupakan dukungan dari pusat dengan dikucurkan dana DAK sebesar Rp.13 milyar. Program yang diimpikan melalui DAK dapat cepat terwujud. Sekarang ini daerah, masih tergantung dari dana pusat dan pusat sangat perhatian untuk kabupaten dan kota.
"Untuk itu kita harus jemput bola dan bergerilya untuk mendapatkan dana dengan pengawalan dari daerah itu sendiri. Provinsi Babel dikenal dengan tiga komoditi, yakni hasil pertambangan, lada dan karet, " sebutnya.
Dikatakan lebih lanjut H.Mulkan, tiga hal komidite tetsebut, yang membuat Bangka terkenal salah satunya “Muntok White Pepper” yang dapat menghidupkan perekonomian masyarakat seperti naik haji, pendidikan dan lain sebagainya. Beda dengan kelapa sawit yang banyak rangkaiannya seperti bibit kelapa sawit dan lainnya. Dengan adanya sentra lada ini, dapat menarik perhatian yang konsumennya sampai ke luar negeri dan pusat juga sangat perhatian,
" Tentu sentra lada ini dapat membangkitkan semangat masyarakat untuk berkebun lada dan terus meningkatkan kualitas. Selain itu juga gedung sentra ini dapat menjadi tempat pendidikan pengolahan lada. Disamping itu juga untuk mengetahui tentang, tata cara yang benar mengolah lada. Mulai dari perendaman, penjemuran sehingga kualitasnya semakin baik dan dapat bersaing, " katanya.
Sementara Dirjen IKMA Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, mengatakan bahwa gudang sentra lada ini dapat memberikan kontribusi untuk masyarakat. Tujuan keberadaan gudang ini dapat meningkatkan produktivitas dan menjaga ekosistem di lingkungan Bangka. Pertumbuhan industri sekarang ini masih tumbuh positif dan menjadi pilihan utama untuk ekspor. Indonesia sekarang ini sudah mulai mengolah dan menikmati added value,
"Semoga kedepan masyarakat kita dapat memberikan kontribusi untuk populasi kecil dan menengah, serta harus diikuti dengan UMKM tumbuh dan menciptakan daya saing. Dengan adanya lada di Bangka ini, dapat memberikan nilai produksi yang meningkat,"ujarnya.
Sedang Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangka , H. Asep Setiawan mengungkapkan, lada di Bangka ini sangat bersejarah beriringan dengan timah. Latar belakang inilah yang mendasari gedung sentra lada dan banyak orang yang mendapatkan pendidikan dari hasil lada,
"Untuk itu terkait dengan ini, maka dikumpulkan semua orang untuk membentuk organisasi dan asosiasi mulai dari UKM dan UMKM. Sejauh ini lada kualitas lada Indonesia kalah dengan negara Vietnam. Untuk pemasaran, lada akan dipasarkan ke perhotelan dan sebagainya, " paparnya. (eru)