Notification

×

Iklan

Iklan

Cegah Sindrom Ovarium Polikistik dengan Perubahan Gaya Hidup dan Jalan Cepat 45 Menit Setiap Hari

03 September 2023




Jember, zonamerdeka.com - Mencegah Sindrom Ovarium Polikistik atau Polycystic Ovary Syndrome (POCS) bisa dilakukan dengan perubahan gaya hidup yang lebih baik dan rutin olah raga jalan cepat 45 menit setiap hari. Hal itu disampaikan oleh Prof. Dr. dr.  Budi Santoso, Sp.OG, Subsp, F.E.R selaku narasumber utama dalam seminar yang bertema  “Correcting PCOS Through Lifestyle”. Seminar tersebut diselenggarakan oleh Prodia Jember di Ball Room Hotel Luminor Jember, Jl. KH Agus Salim no. 28 Jember, pada hari Ahad (3/8/2023).




Dalam seminar itu, Prof Budi Santoso menekankan pentingnya perubahan gaya hidup dan rajin berolah raga. 



"Untuk mengatasi PCOS adalah merubah gaya hidup mengatur pola makan dan melakukan olah raga. Semua olah raga itu bagus, tetapi ada olah raga yang tidak mengganggu waktu dan biaya murah itu melakukan jalan cepat 45 menit setiap hari dan lima hari selama seminggu," kata Prof. Dr. dr.  Budi Santoso, Sp.OG, Subsp, F.E.R  


Seminar dengan tema “Correcting PCOS Through Lifestyle”, bertujuan untuk memberikan informasi terkini mengenai risiko Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), serta memperdalam faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).

  

narasumber Prof. Dr. dr.  Budi Santoso, Sp.OG, Subsp, F.E.R


Lebih lanjut, Prof. Dr. dr.  Budi Santoso, Sp.OG, Subsp, F.E.R  membahas mengenai Treatment Approach for Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).


Dalam seminar dan webinar itu, Prof. Dr. dr.  Budi Santoso, Sp.OG, Subsp, F.E.R mengatakan, “sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah kelainan yang ditandai dengan hiperandrogenisme, disfungsi ovulasi, dan ovarium polikistik."


Lanjutnya, "PCOS berpotensi menyebabkan gejala sindrom metabolik yang substansial, termasuk peningkatan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular, dan faktor-faktor ini harus dipertimbangkan ketika menentukan pengobatan jangka panjang," jelas Prof Budi Santoso.


Masih Prof Budi, "Ada beberapa pertimbangan dalam manajemen terapi pasien PCOS seperti Perubahan lifestyle yang dapat dipertimbangkan sebagai manajemen terapi lini pertama untuk wanita yang mengalami PCOS dengan adanya obesitas. Serta pemberian pengobatan juga dapat diberikan seperti halnya letrozole, clomiphene citrate, dan metformin," pungkas Dr. dr.  Budi Santoso.


Pembicara selanjutnya adalah Nur Ainsyah Oktavia, S.Si., MM, Product Specialist dari Prodia akan memaparkan mengenai Laboratory Testing For PCOS & Weight Management Strategies. 


Dalam seminar ini, Nur Ainsyah Oktavia, S.Si., MM. memaparkan bahwa ada beberapa pendekatan pemeriksaan laboratorium dalam manajemen pasien PCOS. 


Lanjut Nur Ainsyah, "tanda dan gejala PCOS melibatkan dari perubahan hormon steroid yang kompleks. untuk dapat memberikan gambaran yang lengkap dan untuk mempermudah analisa kondisi gangguan tersebut perlu dilakukan pendekatan pemeriksaan secara multiple seperti halnya 17 OH Progesteron, Testosteron, Androstenedione, dan Cortisol."


"Wanita yang mengalami PCOS dengan adanya obesitas, pendekatan perubahan lifestyle dengan nutrigenomik akan membantu menjaga keseimbangan berat badan dengan pengaturan pola diet dan olahraga sesuai profile genetik," pungkas Nur Ainsyah. 


Sekilas  PT Prodia Widyahusada Tbk.

Laboratorium klinik Prodia didirikan pertama kali di Solo pada 7 Mei 1973 oleh beberapa orang idealis berlatar belakang pendidikan farmasi. Sejak awal, Andi Widjaja beserta seluruh pendiri lainnya tetap menjaga komitmen untuk mempersembahkan hasil pemeriksaan terbaik dengan layanan sepenuh hati.


Seluruh cabang Prodia telah mendapatkan akreditasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah satunya dari College of American Pathologist (CAP), sebuah Lembaga profesi bidang laboratorium kesehatan di Amerika Serikat yang mendapatkan pengakuan internasional – selama 10 tahun berturut-turut. Dengan Akreditasi CAP ini, kualitas standar suatu Laboratorium klinik dinilai berdasarkan acuan Internasional, karenanya hasil Prodia dapat dipergunakan tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di mancanegara. Sehingga kualitas hasil tes dari laboratorium Prodia sejajar dengan laboratorium internasional.



Pada 7 Desember 2016, Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana Prodia sebagai emiten ke-15 di tahun 2016, dengan kode saham “PRDA”. Dalam aksi korporasi itu, Prodia telah menawarkan saham perdana sebanyak 187,5 juta lembar saham. Dengan demikian, dana yang diraih dari penawaran umum perdana saham (IPO) perseroan mencapai sebesar Rp 1,22 triliun.


Hingga saat ini, Prodia telah mengoperasikan jejaring layanan sebanyak 276 outlet, termasuk di 75 kota dan kabupaten di 34 provinsi di seluruh Indonesia, beberapa diantaranya merupakan Prodia Health Care yakni layanan wellness clinic yang berbasis personalized medicine serta specialty clinics yang terdiri dari Prodia Children’s Health Centre, Prodia Women’s Health Centre  dan Prodia Senior Health Centre. 


Prodia telah meluncurkan Kontak Prodia  diantaranya call centre 1500-830 dan personal assistant virtual berbasis online Tanya Prodia (TANIA) yang dapat diakses melalui Whatsup 08551500830, Telegram: @prodia.id, Facebook Messenger: @prodia.id dan Website Prodia: www.prodia.co.id. Layanan Prodia juga dapat dijangkau melalui Aplikasi Mobile Prodia (Prodia Mobile Apps) yang dapat diunduh melalui App Store & PlayStore. 

(ton)







ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close