Sidoarjo, zonamerdeka.com - Menjelang musim penghujan yang akan diprediksi terjadi pada bulan November, Pemerintah Provinsi (Pemprov) kembali melakukan kegiatan bersih-bersih sungai Avour. Avour itu adalah salah satu system drainase, yaitu untuk mengalirkan air menuju ke hilir atau daerah tempat berakhirnya sebuah aliran sungai. Desa Punggul, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo.
Seperti yang diketahui, ini sungai ketiga yang sebelumnya pada hari Minggu (29/10/2023) aksi serupa, yang dilakukan di sungai sinir Waru serta Sungai Sukodono Sidoarjo.
Meninjau kegiatan bersih-bersih sungai tersebut, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa memilih lokasi ini karena sungai dipenuhi enceng gondok melebihi 1 kilometer. Selain itu, juga sungai dipenuhi sampah dan tanaman rambat.
"Hari ini kita kembali melakukan antisipasi dan mitigasi bersama di sungai yang berpotensi menjadi penghalang mengalirnya air. Sungai-sungai yang masih penuh sampah dan Enceng gondok kita bersihkan," kata Khofifah.
Menurutnya, kegiatan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana ini dilakukan secara kolaboratif. Diketahui, kurang lebih 200 orang dengan melibatkan elemen pentahelix.
Yang mana dari lingkungan OPD Pemprov Jatim, meliputi tim BPBD Jatim, tim Dinas PU SDA, Tim Dinas PU Bina Marga serta Dinas Lingkungan Hidup Jatim.
Selain itu, kolaboratif bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, BPBD Sidoarjo, tim Dinas Lingkungan Hidup Sidoarjo, tim Dinas PU Sidoarjo, Pemerintah daerah setempat, juga dari para relawan dan warga sekitar.
Pada kegiatan tersebut, mengerahkan 4 eskavator yang berfungsi untuk pengerukan, dan 14 dump truk yang dimulai sejak pagi.
"Dengan mengerahkan 4 eskavator kita juga ingin memastikan bahwa pengerukan sedimentasi bisa dilakukan agar air bisa mengalir dengan baik," papar perempuan yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial Periode 2014-2019 itu.
"Sehingga ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi tidak sampai meluber kerumah warga ataupun terjadi banjir," imbuhnya.
Secara rinci, total 4 unit ekskavator tersebut, ada 2 unit ekskavator milik dinas PU SDA Jatim dan 1 unit ekskavator milik dinas PU Sidoarjo, 1 unit dari BBWS.
Serta 14 unit dump truck, dengan rincian 2 unit dari PU Bina Marga Jatim, 1 unit dari PU SDA Prov Jatim, dari BBWS 1 unit, 8 unit dari DLH Sidoarjo, dan 2 unit dari PU SDA Sidoarjo.
Selebihnya ada juga 20 unit alat garuk dan 20 tempat sampah angkut dari BPBD Jatim, serta sejumlah kebutuhan teknis lainnya turut dihadirkan guna mendukung kegiatan ini.
Nantinya, hasil dari bersih-bersih sungai ini akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Jabon Sidoarjo.
Tak lumput Khofifah juga kembali mengingatkan kepada warga perubahan musim yang telah diprediksi BMKG, akan terjadinya awal hujan pada Minggu ketiga bulan November.
Selain itu juga BMKG memperingatkan akan terjadinya hujan dengan intensitas tinggi mulai bulan Februari 2024. "Warning dari BMKG kemungkinan Februari itu akan masuk pada intensitas hujan yang tinggi, saya minta semua pihak baik pemerintah Kabupaten/Kota, kecamatan, desa dan warga bersama-sama melakukan mitigasi,” ungkap Gubernur pertama perempuan di Jatim.
"Dari proses kemarau kering yang cukup panjang kali ini, harus mewaspadai berganti dengan la nina, dan ini agar dilakukan mitigasi bersama," sambungnya.
Selain itu, Khofifah juga berharap berbagai daerah di Jatim juga bisa melakukan aksi mitigasi tersebut, sehingga dampak perubahan dari el-nino ke la nina bisa diwaspadai dan diantisipasi bersama-sama
"Mungkin kawan-kawan media bisa menyampaikan pesan ini secara lebih luas agar kewaspadaan semua pihak lebih seksama," pungkasnya .
Diakhir kesempatan, Khofifah juga menyerahkan 45 buah bingkisan sembako kepada para relawan dan masyarakat sekitar. (sj1)