Jember, zonamerdeka.com - Proyek Trotoar dengan nilai kontrak Rp 6,5 miliar perlu Dipertanyakan. Pasalnya di beberapa titik nampak pekerjaan tidak rapi dan sangat membahayakan bagi pejalan kaki.
Salah satu yang nampak dan sangat berbahaya adalah pada pemasangan bollard (tiang pengaman trotoar) atau baut pendam menonjol hampir 5 Cm dan tidak aman untuk pejalan kaki.
Baut menonjol itu tak hanya di satu tiang, tetapi hampir di semua tiang pembatas trotoar.
Hasil pekerjaan yang asal ini memicu munculnya dugaan kontraktor tidak provesional dan terkesan asal. Tak hanya itu, Kredibilitas konsultan pengawas juga perlu dipertanyakan.
Seorang warga mengatakan baut itu sangat bahaya kalau jalan, bisa menjadi tersandung kalau tidak hati-hati atau pada waktu jalan ramai.
Menurut dia, kondisi baut yang muncul ke atas itu sangat berisiko bagi pejalan kaki. Semestinya angkur atau baut pendam yang terpasang di bagian bawah tiang pengaman trotoar itu rata.
"Harusnya kondisi baut rata, semestinya angkur (baut) yang menonjol harus dipotong. Kalo tersandung kaki kemudian luka siapa yang bertanggungjawab" ujar pria itu kepada awak media di Jalan Gajah mada pada Kamis pagi (2/11/2013).
Dia meminta pihak terkait segera menindaklanjuti permasalahan ini, mengingat, jalur pejalan kaki (trotoar) juga diperuntukkan untuk difabel.
"Masyarakat berharap jalur pedestrian yang telah dibangun aman, nyaman dan lancar untuk masyarakat umum dan difabel," katanya.
Sebagaimana diketahu, Proyek perbaikan trotoar senilai Rp 6,5 miliar itu dimenangkan oleh CV FS Jaya Konstruksi. Dan sebagai konsultan pengawas oleh CV Angling Dharma.
Sementara Direktur FS Jaya Konstruksi dikonfirmasi melalui sambungan telepon tidak merespon hingga berita ini diterbitkan. (mn/ton)