Jakarta, zonamerdeka.com - Berikut ini merupakan file lengkap Visi Misi Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar. Mereka menjadi Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dalam kontestasi Pilpres 2024. Pasangan Anies Muhaimin telah mengeluarkan dokumen berisikan visi dan misi mereka untuk maju.
Pasangan yang disebut dengan akronim AMIN ini mengusung visi "Indonesia Adil Makmur untuk Semua".
Salah satu misi pasangan AMIN yaitu memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan biaya hidup murah melalui kemandirian pangan, ketahanan energi dan kedaulatan air.
Visi duet Anies-Cak Imin adalah "Indonesia Adil Makmur untuk Semua". Sedangkan misinya terdiri dari 8 jalan perubahan.
Salah satunya memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan biaya hidup murah. Mereka juga akan mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, berakhlak, serta berbudaya.
Sistem pertahanan dan keamanan negara turut menjadi fokus pasangan AMIN, termasuk menegakkan hukum dan HAM serta pemberantasan korupsi tanpa tebang pilih.
Selama 2024-2029 mendatang, Anies-Cak Imin mempunyai sejumlah target, seperti pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) rata-rata sebesar 5,5 persen-6,5 persen tiap tahun.
Mereka juga menargetkan penurunan angka pengangguran menjadi 3,5 persen-4 persen pada tahun 2029. Menyediakan lapangan kerja lebih dari 15 juta selama memimpin dan tingkat kemiskinan ekstrem berubah 0 persen pada 2026.
Visi Misi Anies-Cak Imin
Visi pasangan Anies-Cak Imin yakni "Indonesia Adil Makmur untuk Semua". Kemiskinan dan ketimpangan ingin dijadikan masa lalu.
Kemakmuran dimaknai sebagai layanan publik yang terjangkau dan berkualitas bagi setiap warga negara. Layanan tersebut berupa kesehatan, pendidikan, perumahan, pangan, transportasi, energi, dan informasi.
Sedangkan Indonesia yang makmur membuat Indonesia sebagai negara yang berkeadilan. Setiap warga negara memiliki akses ke layanan publik tanpa terkecuali.
Tampilan Lengkap PDF Visi Misi Anis Baswedan Muhaimin Iskandar
Berikut ini merupakan link Download Visi Misi Anis Baswedan Muhaimin Iskandar KLIK DISINI
Sementara misi Anies-Cak Imin terdiri dari 8 jalan perubahan:
Misi 1:
Memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan biaya hidup murah melalui kemandirian pangan, ketahanan energi, dan kedaulatan air.
Sejumlah agenda pasangan Anies-Cak Imin untuk mewujudkan misi 1 adalah kemandirian pangan, kemudahan akses hunian, ketahanan energi, serta kedaulatan air.
Misi 2:
Mengentaskan kemiskinan dengan memperluas kesempatan berusaha dan menciptakan lapangan kerja, mewujudkan upah berkeadilan, menjamin kemajuan ekonomi berbasis kemandirian dan pemerataan, serta mendukung korporasi indonesia berhasil di negeri sendiri dan bertumbuh di kancah global.
Untuk mencapai tujuan tersebut adalah melakukan pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja berkualitas, pemerataan ekonomi, hingga kesetaraan akses bagi perempuan dan kelompok rentan untuk berkarya.
Misi 3:
Mewujudkan keadilan ekologis berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Dalam memenuhi misi 3, program yang akan dilakukan ialah penguatan tata kelola lingkungan hidup, pemanfaatan energi baru terbarukan, dan ekonomi hijau.
Kemudian penanganan polusi udara, air, dan sampah serta adaptasi dan mitigasi dampak krisis iklim.
Misi 4:
Membangun kota dan desa berbasis kawasan yang manusiawi, berkeadilan dan saling memajukan.
Kota yang maju dan bersaing menjadi salah satu program AMIN. Lantas desa mandiri dan sejahtera, reforma agraria, dan pertumbuhan regional dan metropolitan.
Misi 5:
Mewujudkan manusia indonesia yang sehat, cerdas, produktif, berakhlak, serta berbudaya.
Jaminan kesehatan nasional yang andal menjadi salah satu agenda dalam misi 5. Lainnya, akses pendidikan berkeadilan, institusi pendidikan berbasis agama, kualitas dan kesejahteraan guru beserta tenaga kependidikan, hingga keterjangkauan biaya pendidikan tinggi.
Misi 6:
Mewujudkan keluarga indonesia yang sejahtera dan bahagia sebagai akar kekuatan bangsa.
Salah satu agenda untuk mewujudkan misi 6 ialah memuliakan ibu. Lalu anak sehat, cerdas, dan bahagia. Program lain berupa kesejahteraan keluarga dan pendidikan keluarga.
Misi 7:
Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan negara, serta meningkatkan peran dan kepemimpinan indonesia dalam kancah politik global untuk mewujudkan kepentingan nasional dan perdamaian dunia.
AMIN akan menjalankan politik luar negeri berlandaskan keadilan dan kemajuan, termasuk diplomasi ekonomi serta Indonesia yang akan dijadikan soft power dunia.
Mereka juga ingin agar ketersediaan alutsista kontemporer dan adaptif melalui penuntasan program Minimum Essential Force, peningkatan dan pelaksanaan program Essential Force pasca-2024, hingga pengadaan alutsista network-centric.
Misi 8:
Memulihkan kualitas demokrasi, menegakkan hukum dan ham, memberantas korupsi tanpa tebang pilih, serta menyelenggarakan pemerintahan yang berpihak pada rakyat.
Pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi salah satu tujuan utama, hingga angka Indeks Persepsi Korupsi Indonesia berubah dari 34 pada 2022 menjadi 44-46 pada 2029.
AMIN menjanjikan birokrasi yang profesional dan melayani serta sistem otonomi daerah yang paripurna.
Misi lainnya juga termasuk mengentaskan kemiskinan dengan memperluas kesempatan berusaha dan menciptakan lapangan kerja, mewujudkan upah berkeadilan, hingga menjamin kemajuan ekonomi berbasis kemandirian dan pemerataan.
Berikut target ekonomi pasangan Anies-Cak Imin untuk Pilpres 2024:
1. Pertumbuhan ekonomi naik menjadi rata-rata 5,5-6,5 persen per tahun pada 2025-2029.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sebelumnya pertumbuhan PDB RI berkisar di angka 5,17 persen pada 2018, 5,02 persen di 2019, minus 2,07 persen pada 2020, 3,69 persen di 2021, dan 5,31 persen pada 2022.
2. Tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 3,5-4 persen pada 2029.
Sebelumnya, angka tingkat pengangguran terbuka berada di angka 5,01 persen pada 2019, 4,94 persen di 2020, 6,26 persen pada 2021, 5,83 persen di 2022, dan 5,45 persen pada 2023.
3. Tingkat kemiskinan turun menjadi 4-5 persen pada 2029.
Sebelumnya tingkat kemiskinan RI berkisar di angka 9,41 persen di 2019, 9,78 persen pada 2020, 10,14 persen di 2021, 9,54 persen pada 2022, dan 9,36 persen pada 2023.
4. Tingkat kemiskinan ekstrem turun menjadi 0 persen pada 2026.
Sebelumnya angka tingkat kemiskinan ekstrem RI berada di angka 3,63 persen (2019), 2,70 persen (2020), 2,16 persen (2021), 2,04 persen (2022), dan 1,12 persen (2023).
5. Tingkat inflasi turun menjadi 2-3 persen per tahun pada 2025-2029.
Sebelumnya tingkat inflasi inflasi berada di angka 2,72 persen (2019), 1,68 persen (2020), 1,87 persen (2021), dan 5,51 persen (2022).
6. Penciptaan lapangan kerja naik menjadi lebih dari 15 juta pada 2025-2029.
Sebelumnya penciptaan lapangan kerja berada di angka 13,68 juta periode 2010-2014 dan 13,52 juta periode 2015-2019.
7. Rasio pekerja sektor informal terhadap total pekerja turun menjadi 50 persen pada 2029.
Sebelumnya, rasio pekerja sektor informal terhadap total pekerja berada di angka 58,22 persen (2018), 57,27 persen (2019), 56,50 persen (2020), 59,54 persen (2021), 59,31 persen (2022), dan 60,12 persen (2023).
8. Indeks gini naik menjadi 0,36-0,37 pada 2029.
Sebelumnya indeks gini berada di angka 0,382 (2019), 0,381 (2020), 0,384 (2021-2022), dan 0,388 (2023).
9. Kontribusi industri manufaktur terhadap PDB naik menjadi 22-23 persen pada 2029.
Sebelumnya kontribusi industri manufaktur terhadap PDB berada di angka 19,86 persen (2018), 19,70 persen (2019), 19,87 persen (2020), 19,24 persen (2021), dan 18,34 persen (2022).
10. Tax ratio naik menjadi 13-16 persen pada 2029.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, sebelumnya tax ratio berkisar di angka 14 persen (2012), 9,77 persen (2019), 8,33 persen (2020), 9,11 persen (2021), dan 10,4 persen (2022).
11. Rasio utang pemerintah terhadap PDB turun menjadi kurang dari 30 persen pada 2029.
Sebelumnya, rasio utang pemerintah terhadap PDB berada di angka 30,6 persen (2019), 39,8 persen (2020), 41,2 persen (2021), 40,9 persen (2022), dan 38,1 persen (2023).
12. Incremental capital output ratio (ICOR) turun di angka 5,0 pada 2029.
Sebelumnya ICOR berada di angka 4,6 periode 1967-1999, 4,6 periode 2000-2004, 4,0 periode 2005-2009, 4,1 periode 2010-2014, 6,5 periode 2015-2019, dan 7,3 periode (2021-2022).
13. Logistic performance index (LPI) naik menjadi 3,5 pada 2029.
Sebelumnya LPI berkisar di angka 2,76 persen (2010), 2,94 (2012), 2,98 (2016), 3,15 (2018), dan 3,0 (2023).
14. Biaya logistik (domestik dan ekspor) terhadap PDB turun menjadi 16-18 persen pada 2029.
Sebelumnya angka biaya logistik (domestik dan ekspor) terhadap PDB berada di angka 26 persen (2004-2011), 22 persen (2016), 23,5 persen (2018-2019), dan 23,8 persen (2020). (*)