Bojonegoro, zonamerdeka.com - Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama RSUD Sosodoro Djatikoesoemo melakukan edukasi terkait peran patologi anatomi dalam deteksi kanker serviks kepada masyarakat. Hal ini disampaikan lewat program siar radio SAPA! (Selamat Pagi!) Malowopati FM, edisi Rabu (10/1/2024).
Dipandu penyiar Lia Yunita, SAPA! Malowopati FM menghadirkan narasumber dr. Rusdamayanti, Sp.PA selaku dokter spesialis patologi anatomi di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
Dalam paparannya, dr. Rusdamayanti, Sp.PA menjelaskan pentingnya peran patologi anatomi dalam deteksi kanker serviks. Serviks berada di bagian leher rahim yang ada di bawah dan berdekatan dengan vagina. Penyebab kanker servick terbesar adalah hampir 95 persen virus HPV (human papillomavirus).
“Virus itu bisa dideteksi melalui beberapa pemeriksaan, selain IVA, juga ada pap smear. Gejalanya bisa dilihat maka dianjurkan untuk pemeriksaan satu tahun sekali,” terangnya.
Gejala kanker serviks sendiri diantaranya keputihan, mengeluarkan darah setelah berhubungan suami istri, berat badan turun drastis, menimbulkan bau dan tercium dari jarak tertentu.
Ia menyarankan jika terdeteksi, pihaknya menganjurkan masyarakat untuk periksa ke dokter kandungan terlebih dahulu. Karena dokter kandungan akan memeriksa dan memutuskan pasien tersebut cukup di-pap smear saja atau ada tindakan lain seperti biopsi.
“Jadi tidak harus di ruang operasi. Jika di poli saja bisa kemudian hasilnya akan diperiksa di laboratorium patologi dan anatomi,” tandasnya.
Lebih lanjut, dr. Rusdamayanti menjelaskan, kanker serviks ini karena virus, maka pencegahannya juga bisa lakukan yakni dengan pencegahan primer dengan vaksinasi. Saat ini sudah ada program nasional untuk anak-anak perempuan mulai usia 9-14 tahun yang diberikan secara gratis. Kemudian untuk umum bisa datang ke puskesmas atau dokter yang menyediakan layanan.
“Untuk para wanita jangan takut dengan kanker serviks karena bisa dicegah dengan vaksin dan pemeriksaan dini dengan pemeriksaan pap smear. Dan yang sudah terdeteksi kanker serviks jangan patah semangat karena pengobatan kita sudah semakin maju,” ungkasnya. (sb1)