Notification

×

Iklan

Iklan

Proyek Paving dari Uang Rakyat Rp398 Juta Diduga Asal Jadi

12 Januari 2024


 


Jember, zonamerdeka.com - Proyek pembangunan jalan paving yang menggunakan uang rakyat diduga dikerjakan asal-asalan dan terlihat banyak yang pecah. Proyek itu berada di Desa Sumberpakem, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember diduga dikerjakan asal-asalan dan amburadul. Proyek tersebut berada dibawah Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman (PRKP) dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur, Jumat (12/1/2024).


Hal ini terjadi diduga lemahnya pengawasan yang dilakukan pihak konsultan pengawas yaitu PT. Petunjuk dalam proses pengerjaan pemasangan paving oleh kontraktor pelaksana PT. Multiniaga Indoraya di lokasi pekerjaan.





Dari pantauan wartawan di lokasi pada Jumat (12/1/2024) terlihat jelas pekerjaan kanstin untuk batas samping jalan paving dikerjakan asal tancap dan bergelombang terkesan amburadul.


Mirisnya lagi, beton kanstin yang terpasang di jalan paving tersebut dengan kondisi pecah, retak, dan diduga kuat tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang sudah ditentukan oleh pemerintah. 





Terpantau pasangan paving terlihat tidak rapat, rata dan rapi terkesan dikerjakan secara Asal- asalan.


Hal ini terjadi diduga adanya kongkalikong antara oknum pelaksana, pengawas dan pejabat PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) untuk meraup keuntungan lebih dan memperkaya diri.


Diketahui bahwa, tertulis di papan nama kegiatan, bahwa proyek pavingisasi bersumber dari anggaran/ sumber dana DPPA SKPD Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur, dengan pagu anggaran Rp 398.117.280. Dikerjakan oleh CV. Multiniaga Indoraya dan PT. Petunjuk selaku pengawas konsultanya, waktu  pengerjaan 30 hari kalender. Namun tahun anggaran, volume dan awal dan akhir pelaksanaan pekerjaan tidak tertulis dalam keterangan.









Seorang pekerja saat dikonfirmasi media ini mengatakan, bahwa tidak mengetahui siapa pihak pelaksana dalam proyek tersebut.


" Saya hanya pekerja atas perintah orang Mumbulsari," ucapnya.


Ia juga mengatakan bahwa tidak adanya pengawasan di lapangan selama proses pengerjaan berlangsung.




" Tidak ada pak (pengawasnya)," imbuhnya sembari menjauhi diri dari wartawan, Jumat (5/1/2024.


Sementara itu, Kepala Desa Sumberpakem, Sofyan, menyampaikan bahwa pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan pembangunan. Dan Ia tidak mengetahui besaran anggaran dan sumber anggarannya termasuk pihak kontraktor pelaksana pekerjaan yang mengerjakan proyek tersebut.


" Saya tidak tahu termasuk anggarannya berapa," ucap Sopyan Kades Sumberpakem saat dikonfirmasi di kediamannya kepada wartawan.



Sementara itu, Miftah yang mengaku sebagai pelaksana pekerjaan pada proyek tersebut saat dikonfirmasi ulang melalui pesan singkat WhatsApp pribadinya tidak merespon hingga berita ini diterbitkan. (ton/man)





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close