Bangka, zonamerdeka.com - Tahun Baru Imlek 2024, seyogianya jangan dimanfaatkan untuk kepentingan lain, jelang pilpres dan pileg. Pasalnya budaya dalam merayakan Imlek, bagi-bagi angpo diberikan ke anak-anak serta orang tua. Hal itu diungkapkan anggota DPRD Provinsi Babel Ir Agung Setiawan.MM, kemaren dirumah kediamannya, Desa Rebo, Sungailiat Bangka.
Menurutnya, bahwa tahun baru Imlek dirayakan tanggal 10 Februari 2024, menjelang 4 hari pelaksanaan pilpres dan pileg. Budaya bagi-bagi angpo, bagi masyarakat Tiong hoa dalam Imlek, memang tidak dapat dihilangkan. Jadi kepada Bawaslu, persoalan bagi-bagi angpo itu harus diantisipasi dan jangan sampai moment Tahun Baru Imlek, dimanfaatkan untuk kepentingan lain, "Yang jelas, Imlek tahun ini akan lebih ramai, karena menjelang pelaksanaan Pilpres dan Pileg. Memang seperti dua sisi mata, yaitu Imlek dan Pemilu. Memberi angpo ada kekuwatiran, karena dinilai lain dan tidak memberi angpo menghilangkan budaya, " tutur Agung Setiawan yang juga tokoh Tionghoa Bangka.
Untuk itu, Politisi Partai NasDem Babel ini menambahkan bahwa kita harus tetap dapat menjaga perayaan Imlek, dengan ketenangan, keamanan dan jangan sampai terjadi kegaduhan karena bagi-bagi angpo, "Sebenarnya bagi-bagi angpao, merupakan bagian dari masyarakat Tionghoa dalam merayakan Imlek memberi penghormatan kepada orang tua dan juga bagi anak-anak. Jadi jangan salah presepsi, " ujar Agung Setiawan.
Dikatakan juga, mungkin karena perayaan tahun baru imlek tahun 2024 ini, menjelang pelaksanaan Pilpres dan Pileg, akan semakin ramai. Kekawatirannya, ada penilaian lain, terkait bagi-bagi angpo, "Kita harapkan dalam merayakan Imlek dengan kesederhanaan serta tetap menjaga ketentraman. Tentunya, masing-masing person warga keturunan yang kebetulan nyaleg dapat memahami persoalan ini dengan menjaga ketenangan, kenyamanan dalam merayakan Imlek, " harap Agung Setiawan. (eru)