Surabaya, zonamerdeka.com - 44 Guru Besar ITS, para dosen, karyawan dan mahasiswa, berkumpul menyuarakan seruan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Senin (5/2/2024).
Koordinator kegiatan Prof. Dr.Eng. Harus Laksana Guntur, S.T., M.Eng. menyampaikan bahwa seruan ini muncul dalam rangka merespon situasi negeri yang perlu segera disikapi.
“Seruan ini disampaikan oleh Keluarga Besar ITS Peduli Negeri yang tidak memiliki afiliasi kepada kelompok mana pun, namun tetap dengan mengedepankan etika tata kelola perguruan tinggi yang menempatkan jajaran pimpinan ITS sebagai yang memiliki tanggung jawab atas semua aktivitas di kampus,” ucap Prof. Dr.Eng. Harus Laksana Guntur, S.T., M.Eng,.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.ES., Ph.D. (Rektor ITS 2015-2019) menyampaikan ikut mendukung kegiatan ini. Ia menuturkan, aksi ini dilakukan karena adanya kepedulian yang harus dipupuk.
Dengan adanya aksi ini, ia berharap persatuan dan kesatuan bangsa menjadi bekal paling utama yang harus dijunjung, dan keberlanjutan bangsa Indonesia tetap menjadi prioritas atas segala kepentingan lainnya.
“Itu dimulai dari proses menjalankan pemilu dengan baik, jujur, adil dan tanpa ada interup. Ini merupakan bagian proses penjabaran, pembelajaran dan pendidikan bagi generasi kita agar Indonesia Emas 2045 tercapai dengan baik. Kami sebagaik insan pendidikan, akademisi, mempunyai kewajiban moral, memberikan teladan bagi mahasiswa dan generasi muda yang kami didik, bagaimana kami harus bersikap, memegang prinsip, agar negara ini tetap menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai. Itu yang menjadi dasar kegiatan ini, semoga bermangfaat untuk kemaslahatan ummat, khususnya generasi muda penerus bangsa Indonesia, serta mahasiwa di kampus perjuangan yang kami cintai ini,” kata Joni.
Adapun isi selengkapnya pernyataan tersebut adalah sebagai berikut :
Kami, sebagai Keluarga Besar ITS Peduli Negeri, dengan ini menyampaikan pernyataan sikap terkait situasi kebangsaan terkini. Kami prihatin dengan kondisi saat ini yang diwarnai berbagai dinamika dan potensi polarisasi.
Sebagai akademisi, kami selalu mengedepankan semangat persatuan bangsa dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Kami meyakini bahwa Presiden Republik Indonesia adalah pemimpin negara, sekaligus saudara sebangsa yang mengemban amanah rakyat.
Oleh karena itu, kami memohon Bapak Rektor ITS untuk menyampaikan kepada Bapak Presiden agar tetap konsisten pada koridor demokrasi dan semangat reformasi. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas nasional dan menghindari polarisasi bangsa di masa yang akan datang.
Hal-hal yang kami anggap penting sebagai komitmen dari Bapak Presiden adalah sebagai berikut:
1. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan yang lain.
2. Menjaga netralitas, mencegah aparatur negara untuk terlibat dalam politik praktis & menjamin pelaksanaan Pemilu 2024 yang damai, adil, dan berintegritas. (sb1)