Jakarta, zonamerdeka.com - Calon presiden Republik Indonesia pasangan nomer urut 2, Prabowo Subianto telah mendapat ucapan selamat dari beberapa kepala negara. Ucapan itu disampaikan karena keunggulan Prabowo Subianto dalam hitungan cepat. Dari hasil hitung cepat itu, diketahui bahwa Prabowo Subianto memperoleh hasil paling tinggi daripada calon presiden lainnya.
Empat pemimpin global sejauh ini telah menyampaikan selamat secara langsung: PM Lee dari Singapura, PM Anthony dari Australia, PM Anwar Ibrahim dari Malaysia, dan PM Petr Fiala dari Ceko. Dalam keterangan persnya pada hari Kamis, Budisatrio Djiwandono, Komandan Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, menyatakan bahwa ini adalah ucapan selamat pertama dari pemimpin dunia usai hitung cepat.
Dia mengatakan ucapan selamat itu menunjukkan bahwa Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka adalah pemimpin bangsa yang diakui oleh dunia internasional.
Di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran, hal itu juga dapat meningkatkan hubungan internasional Indonesia dengan negara lain.
Dia juga menyatakan bahwa ini merupakan pertanda bahwa negara-negara tetangga dan teman dekat mengakui bahwa proses demokrasi saat ini sudah berjalan dengan baik dan bersiap untuk melanjutkan hubungan kerja sama bilateral dengan presiden yang akan terpilih.
Dia menyatakan bahwa meskipun Prabowo-Gibran telah memenangkan mayoritas hasil hitung cepat di sejumlah lembaga, Budi akan tetap menunggu hasil hitung cepat dari KPU.
Dia menyatakan, "Pak Prabowo masih seorang Capres hari ini. Kita akan tertib menunggu penghitungan dan penetapan resmi dari KPU."
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese adalah salah satu dari banyak pemimpin negara lain yang sebelumnya memberikan selamat kepada Prabowo Subianto.
Anthony Albanese dari Australia menyampaikan ucapan selamat tersebut di akun X-nya, @AlboMP:
Akun X-nya menulis, "Saya sangat bangga menjadi orang pertama dari luar negeri yang berbicara dengan @prabowo hari ini, yang memiliki garis besar yang jelas dalam data resmi dan tidak resmi tentang tujuan saya untuk hubungan antara Australia dan Indonesia."
Pemilihan tahun 2024 melibatkan pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR Republik, anggota Dewan Perwakilan Republik, anggota Dewan Perwakilan Provinsi, dan anggota Dewan Perwakilan Kabupaten/Kota dengan total pemilih tetap nasional sebanyak 204.807.222 orang.
18 partai politik nasional, termasuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia, akan berpartisipasi dalam pemilu 2024.
Selanjutnya adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.
Enam partai politik lokal, yaitu Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh, akan berpartisipasi dalam pemilu 2024.
Pada 14 Februari 2024, pemungutan suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden serta calon anggota legislatif diadakan secara bersamaan.
Sementara itu, dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 2024, tiga pasangan berkompetisi: Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai nomor satu, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai nomor dua, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai nomor tiga.
Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022 menetapkan bahwa rekapitulasi suara nasional untuk Pemilu 2024 akan dilakukan mulai 15 Februari hingga 20 Maret 2024. (*)