Notification

×

Iklan

Iklan

Kisah Gagal yang Menghasilkan Prestasi, Meski Pernah Gagal Hingga 17 Kali

26 Februari 2024


 



Jember, zonamerdeka.com - Gelaran wisuda periode VIII tahun akademik 2023/2024, yang diadakan pada hari Sabtu, 24 Februari, di Auditorium Universitas Jember, ada kisah menarik. 



Kisah itu, dialami oleh Muhammad Nurul Muflikhin. ia adalah salah satu wisudawan yang pernah gagal sebanyak 17 kali pada ujian masuk PTN tahun 2020. Dia tidak menyerah hanya karena kegagalan itu; dengan ketekunan dan tekad yang kuat, ia berhasil lolos pada percobaan ke-18 dan akhirnya diterima di Universitas Jember.

 

Dia berhasil menjadi lulusan pertama di program dengan masa studi kurang dari empat tahun—hanya tiga tahun tiga bulan—dan mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang memuaskan, yaitu 3,82. Dia juga tidak menghadapi kesulitan untuk lulus tepat waktu.



Menurut Ikin, seorang mahasiswa, “Sebelum saya dinyatakan menjadi mahasiswa Universitas Jember, saya harus melewati kurang lebih 17 kali seleksi masuk perguruan tinggi. Kegagalan tersebut tidak menjadi halangan untuk saya untuk terus berprestasi.”



Setelah menjadi mahasiswa resmi di UNEJ di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), dia tidak langsung berpuas diri. Ia malah memilih untuk tetap fokus dan bekerja keras untuk berhasil dalam hal akademik dan non-akademik. Ternyata dedikasinya yang luar biasa menghasilkan hasil yang luar biasa. Sebagai mahasiswa Universitas Jember, dia telah menerima setidaknya dua belas penghargaan berhasil.

 

Selain menjadi Duta Kampus Universitas Jember, Ikin juga menerima banyak penghargaan, termasuk Juara 1 Mahasiswa Berprestasi FISIP 2022, Juara 2 Duta SDG Universitas Jember 2022, Putera Kampus Indonesia Etnic Wear 2022, Juara 3 JTV Golek Presenter 2022, dan Runner up II Putera Kampus Provinsi Jawa Timur 2022.



Anak-anak dari pasangan Nurhadi dan Sukartini ini terus berprestasi. Ikin tampaknya menerima banyak beasiswa selama kuliah, termasuk Bright Scholarship dan Mahasiswa Berkarya Universitas Jember, karena dia sering menang dalam perlombaan.



Ikin membuat kedua orang tuanya dan dirinya sendiri bangga dengan prestasinya. Ia menunjukkan bahwa orang tua memberikan dukungan yang sangat penting, karena mereka selalu mendorong anak untuk berjuang dalam menghadapi tantangan.


Hingga saat ini, kata-kata itu selalu saya ingat dan menjadi penguat pribadi saya ketika menghadapi kesulitan dalam proses perkuliahan. Ikin mengatakan, "Alhamdulillah berkat doa mereka (orang tua), saya selalu diberikan kemudahan dan bisa." (ton1)





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close