Jember, zonamerdeka.com - Universitas Jember memulai pembangunan Zona Integritas-Wilayah Bebas Korupsi (ZI-WBK) pada 22 Februari 2024. Seluruh pimpinan unit kerja di kampus Tegalboto, termasuk koordinator tiga kampus satelit di Bondowoso, Lumajang, dan Pasuruan, menandatangani pakta integritas (22/2). Di gedung Soetardjo, Forkompimda Jember dan mitra kerja Universitas Jember juga menyaksikan kegiatan tersebut. Sementara itu, Catharina Muliana, Inspektur Jenderal Kemendikbudristek, menyaksikan secara online.
Rektor Universitas Jember menjelaskan dalam sambutannya bahwa untuk mewujudkan _good governance_, semua lembaga pemerintah, termasuk PTN, harus membangun ZI-WBK. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 90 Tahun 2021 tentang Pembangunan dan Evaluasi Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Instansi Pemerintah serta Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 1176/P/2020 menetapkan tanggung jawab ini.
Iwan Taruna kemudian menyatakan bahwa Fakultas Hukum (FH) telah memulai pembangunan ZI-WBK dua tahun sebelumnya, dan FH Universitas Jember bahkan menerima penghargaan ZI-WBK tahun 2023 dari Kemendikburistek. Modal ini kemudian akan didistribusikan ke seluruh unit kerja. Universitas Jember berencana untuk mendirikan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dalam waktu dekat. Ini akan mengikuti langkah FH untuk mendapatkan predikat ZI-WBK.
Salah satu Indikator Kinerja Utama yang ditargetkan kepada seluruh rektor PTN adalah pembangunan ZI-WBK. Setidaknya lima puluh persen unit kerja sudah melaksanakannya. Oleh karena itu, kegiatan pencanangan ZI-WBK digabungkan dengan penandatanganan Perjanjian Kinerja dengan pimpinan unit kerja. Ini berarti bahwa semua pimpinan Universitas Jember berkomitmen untuk membangun ZI-WBK. Iwan Taruna mengatakan bahwa dengan pembangunan ZI-WBK, kualitas layanan kami akan meningkat.
Dalam arahannya secara online, Inspektur Jenderal Kemendikbudristek juga menyebutkan elemen komitmen pimpinan dalam pembangunan ZI-WBK. Catharina Muliana menyatakan bahwa, selain komitmen pimpinan, komponen penting kedua dalam mewujudkan ZI-WBK adalah kesadaran seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) akan pentingnya good governance.
Menurutnya, pembangunan ZI-WBK juga strategis mengingat transformasi Universitas Jember dari PTN Badan Layanan Umum (BLU) menjadi PTN Berbadan Hukum (PTN BH). Ini karena PTN BH harus memiliki kesadaran menjadi Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dengan fokus pada budaya anti korupsi.
Pembangunan ZI-WBK harus dilanjutkan dengan tindakan nyata, bukan hanya kegiatan seremonial. Membangun _good governance_ juga berarti membangun manusia dan budaya, yang memerlukan kerja keras. Inspektur Jenderal Kemendikbudristek mengatakan, "Ingatlah bahwa PTN memiliki tugas mulia mendidik kalangan muda intelektual sekaligus calon generasi pemimpin bangsa yang baik dan berkualitas, sebagai bagian dari pemerintah yang menjalankan fungsi pendidikan tinggi. (ton)
.jpg)
