Bangka, zonamerdeka.com - Di bulan suci ramadhan, atlet-atlet menembak Bangka yang lolos PON, tetap melakukan latihan setiap harinya dan untuk anggaran latihan biaya pelatih pribadi. Hal itu diungkapkan Suharto Pelatih Menembak Asian, asal Sungailiat ketika ditemui Senin (11/03/2024) di Lapangan Tembak milik pribadi, Sungailiat Bangka.
Menurut Suharto bahwa di bulan puasa ini, para atlet menembak terus digembleng setiap harinya, kurang lebih 2 sampai 3 jam berlatih. Tidak saja atlet menembak yang lolos PON, yang digembleng, namun juga atlet menembak menuju Popda. Kalau target tentunya harus meraih medali dan kita optimis bakal tercapai, " Saya yakin dengan kemampuan yang dimiliki 3 atlet menembak perempuan yang lolos PON, seperti Triya, Salva, Aulia. Kemudian diperkuat Anggit, " tuturnya.
Suharto mengatakan untuk melatih atlet-atlet menembak, dirinya mengocek kantong pribadi, tanpa meminta bantuan kepada siapapun. Setiap latihan para atlet menembak menghabiskan 400 butir peluru plus kertas target. Dirinya tahu betul, bahwa untuk meraih prestasi membutuhkan biaya besar. Karena tanpa biaya, mustahil para atletnya bisa meraih prestasi. Namun hal itu tidak menjadi persoalan bagi dirinya, "Yang paling mendasar, saya sudah membantu pemerintah guna memberi yang terbaik untuk generasi muda dalam kegiatan yang positif. Mereka anak-anak muda memburu ptestasi di PON guna menjaga citra daerah Bangka Belitung, " jelasnya.
Suharto berharap agar pihak pemerintah juga ikut memikirkan masa depan kehidupan atlet yang berprestasi. Jangan sampai atlet-atlet yang sudah berprestasi membawa nama baik daerah tidak diperhatikan. Mereka para atlet yang berprestasi seyogianya harus diberi pekerjaan yang layak, "Saya sudah membangun lapangan tembak dengan segala perlengkapan menembak dan sudah menelurkan atlet-atlet menembak sampai berprestasi ditingkat nasional, rasanya kecewa ketika atlet atlet berprestasi tidak begitu diperhatikan pemerintah, " tuturnya.
Untuk itu Suharto menambahkan untuk membina atlet butuh kebersamaan. Baik pemerintah, Koni maupun pihak ke tiga dan para pelatih serta para atlet, harus saling ada pengertian guna memajukan perkembangan olahraga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tentunya semua butuh keseriusan agar atlet-atlet kita berjaya di PON, bahkan sampai tingkat internasional, "Saya juga merasa prihatin, dengan nasib atlet-atlet Bangka Belitung yang lolos PON, kabarnya tidak semua diberangkatkan ke PON, karena Koni dananya pas-pasan. Untuk itu mari para bupati, walikota yang ada di daerah ini ikut memikirkan persoalan tersebut, agar para atlet yang lolos PON tidak kecewa, karena tidak diberangkatkan ke PON, " ujarnya.
Dalam mengakhiri pembicaraan, Suharto hanya menginginkan adanya kekompakan kebersamaan para pemangku kepentingan untuk betul-betul memperhatikan para atlet yang sudah berprestasi demi membela citra Provinsi Bangka Belitung, "Tanpa adanya kepedulian bersama dalam mendukung atlet-atlet yang sudah berprestasi. Rasanya susah untuk mengalahkan Provinsi lain dalam ajang PON, " tegasnya. (heru sudrajat)