Jombong - Tebing Desa Jenisgelaran di Dusun Balekambang, yang berbatasan dengan Desa Ngampungan di Kecamatan Bareng Jombang, longsor.
Akibatnya, longsor membatasi area persawahan di Desa Ngapungan seluas kira-kira 5 hingga 6 hektar, dan lumpur dan kayu menyempit sungai Kali Maling.
Untuk memastikan aliran sungai kembali normal, petugas gabungan dari Polres Jombang, Kodim 0814, dan Pemkab Jombang dikirim untuk membersihkan material longsor.
Menurut laporan media ini, anggota Polres Jombang, Kodim 0814, dan BPBD Jombang bekerja sama untuk membersihkan material longsor seperti tanah berlumpur, batang kayu, dan rumpun bambu dari dalam sungai.
Saat ditemui di lokasi kerja bakti, Kapolres Jombang AKBP Eko Bagus Riyadi menyatakan bahwa kerja bakti ini adalah hasil dari kerja sama dan kolaborasi antara TNI, Polri, dan Pemkab Jombang.
Kamis (14/3), AKBP Eko menyatakan bahwa mereka membantu masyarakat membersihkan Kali Maling dari material longsor untuk memastikan aliran sungai lancar.
Dalam menghadapi bencana alam, kata AKBP Eko, kerja sama dan kekompakan sangat penting.
AKBP Eko menambahkan, "Saya harap semangat gotong royong ini dapat terus terjaga."
Menurut Kapolres Jombang, longsor yang terjadi di Desa Jenisgelaran disebabkan oleh hujan yang sangat deras.
Di daerah perbukitan sawah, longsor menyebabkan tertutup tanah, yang berdampak pada lima hingga enam hektare lahan pertanian warga.
Selain itu, longsor menyebabkan kerusakan pada rumah Nasrin di RT 01 RW 04 Desa Ngampungan.
Karena air luberan longsor menggerus tanah, dapur di rumah warga tergantung. Sudah ditangani darurat dengan penyangga bambu, katanya.
Kapolres Jombang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada atas kejadian tersebut, terutama selama musim hujan yang sering menyebabkan bencana.
Saya menyarankan orang-orang yang tinggal di daerah yang rawan longsor untuk selalu waspada dan memantau kondisi lingkungan sekitar. Dia menyimpulkan, "Jika Anda melihat tanda-tanda longsor atau bencana alam lainnya, segera hubungi petugas." (*)
.jpg)
