Jember, zonamerdeka.com - Warga Desa Arjasa Kabupaten Jember mempertanyakan sebuah proyek rehabilitasi jalan paving yang menggunakan barang bekas atau paving lama. Proyek itu berada di Dusun Krajan Desa/Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember. Pasalnya proyek rehabilitasi jalan paving itu menelan biaya hingga Rp68 juta.
Akibatnya, ada dugaan indikasi bahwa anggota staf pelaksana pekerjaan desa setempat menggunakan proyek bongkar pasang paving yang didanai dari dana desa (DD) tahun 2024.
Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, proyek itu terkesan dikerjakan secara asal jadi dan dilakukan dengan sangat cepat, sehingga tampak bahwa hasil akhir proyek tidak jelas.
Pada hari Minggu, 31/3, awak media berada di lokasi menyaksikan pasangan paving bergelombang dan pekerjaan cor beton batas samping paving, yang dikenal sebagai Kanstin, tidak teratur dan tidak sesuai dengan rencana.
Paving lama yang dipasang kembali digunakan untuk proyek rehabilitasi, yang menghabiskan material pasir tiga truk, menurut sumber.
Salah satu warga memberi tahu ke awak media pada hari Minggu (31/3/2024), ia mengatakan bahwa pekerja hanya berjumlah lima orang dan pekerjaan selesai dalam waktu 7 hari.
Ia menyatakan bahwa anggaran Rp68 juta dialokasikan untuk rehabilitasi jalan paving. Ia menyatakan bahwa anggaran tersebut terlalu mahal dan tidak masuk akal.
Dengan nada heran, dia menambahkan, "Anggarannya besar, mas Rp68 juta, orang bilang terlalu mahal."
Ia tidak tahu seberapa besar proyek itu.
Dia juga menyatakan, "Kapan hari papan nama proyek terlihat masih ada, sekarang sudah hilang."
Sampai berita ini ditulis, Wasia selaku Kepala Desa Arjasa bungkam alias tidak memberikan tanggapan kepada awak media.
Menurut informasi yang dikumpulkan, dana desa sebesar Rp68,359.900 juta dialokasikan untuk rehabilitasi jalan paving pada tahun 2024. Volume pekerjaan adalah 140 meter dengan panjang L 3,4 meter, dan nama pelaksana pekerjaan tidak disebutkan. (ton/mn)
.jpg)
