Jember, zonamerdeka.com - Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Universitas Jember (UNEJ) kembali menjadi juara pertama. Pada Bidang Desain Jembatan (BDC) 2024, yang diselenggarakan pada 6 April 2024 oleh Nanyang Technological University Singapore, mereka berhak atas Medali Emas. Ini adalah kompetisi internasional yang berfokus pada inovasi desain jembatan.
Ketua tim Carel Aditya Saputra mengatakan, "Keikutsertaan Logawa Vittoria di BDC 2024 ini juga berasal dari pengalaman kami tahun lalu sebagai tim junior yang gagal menjadi juara. Dari pengalaman itu, tahun ini kami lebih fokus pada konsep desain jembatan supaya menjadi sebuah jembatan kokoh yang tidak hanya dapat menghubungkan satu tempat ke tempat lain, tetapi juga berkonsep yang ramah lingkungan."
Selain mengevaluasi kekuatan, Carel menjelaskan, "Kami memiliki konfigurasi jembatan yang berbeda dari yang lain, rancangan jembatan kami tidak berdiri di atas bangunan beton yang memiliki harga mahal dan kurang ramah lingkungan. Rancangan jembatan kami dibangun di atas urukan tanah supaya tanah ini nantinya bisa ditanami tanaman yang ramah lingkungan dan lebih natural."
Menurut Daniel Chrisna Putra, anggota tim Logawa Vittoria, "Tim yang lain memiliki desain bangunan jembatan yang tipikal, sehingga inovasi ini kami buat untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan."
Daniel mengatakan bahwa panitia BDC 2024 memberikan aplikasi dan studi kasus yang sama kepada 136 tim yang berpartisipasi. Beberapa indikantor menilai kekuatan, estetika, ramah lingkungan, dan biaya. Logawa Vittoria menggunakan desain yang berbeda dengan peserta lain dalam persaingan yang ketat.
Sebaliknya, Bima Satria Yudhanto menjelaskan alasan kemenangan mereka: "Keunggulan lain adalah dari desain yang kami buat memiliki karakteristik dan filosofi tersendiri yaitu dengan mengusung warna dari hewan kumbang lady bug, yaitu merah. Kami memadukan warna dari hewan tersebut dan juga perpaduan warna dari bendera Singapura, yaitu putih dan merah." Dia menyimpulkan, "Bagian tengah jembatan membentuk sayap, dan jika dilihat dari jauh, bentuknya seperti kumbang di tengah taman."
Selain itu, Bima menyatakan bahwa hasil dari rancangan dan desain jembatan mereka akan menghasilkan rancangan anggaran atau dana senilai kurang lebih dua milyar untuk membangun jembatan, mengingat bahan-bahan yang digunakan dan nilai estetika yang unggul.
Dedikasi mereka telah meningkatkan reputasi UNEJ di ajang bergengsi tingkat internasional. Mereka berhasil mengalahkan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai juara kedua, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) sebagai juara ketiga, Universitas Nanyang Teknologi (NTU) sebagai juara keempat, dan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai juara kelima, bersama dengan ratusan tim lainnya dari Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Singapura. (*)