Notification

×

Iklan

Iklan

Tandon Air Milik Desa di Ledokombo Diduga Pakai Listrik Subsidi 450 VA

18 Mei 2024


Jember, zonamerdeka.com --Tandon, bak penampungan air bersih yang dibangun oleh pemerintah Desa/Kec Ledokombo, Kabupaten Jember, pada tahun 2023, telah diserahkan kepada masyarakat untuk mengelolanya secara mandiri. Diperkirakan mesin pompa air akan dihidupkan dengan listrik subsidi kWh meter 450 VA. Di Dusun Sumbernangka, Desa Ledokombo, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, ada program air bersih pemerintah desa yang diberikan kepada warga.



Dikenal bahwa program tersebut terdiri dari tiga paket pekerjaan yang didanai oleh dana desa dan hibah pada tahun 2023.


Salah satu pembangunan yang didanai oleh desa adalah pembuatan bak penampungan air senilai sekitar Rp199 juta dan pemasangan pipanisasi senilai sekitar Rp166 juta.



Meskipun demikian, pembangunan sumur bor yang didanai oleh hibah tahun 2023 masih menjadi misteri karena tidak ada tanda-tanda yang ditemukan di lokasi.



Pembangunan bak air bersih dan pemasangan pipanisasi akan didanai oleh Dana Desa tahun 2023, kata Kepala Desa Ledokombo Ipung Wahyudi kepada transparansi.co.id pada Senin 13/5. Tidak benar bahwa double accounting adalah salah.



Ipung Wahyudi menolak untuk memberikan komentar tentang pekerjaan sumur bor yang didanai hibah, dengan alasan bahwa itu bukan kemampuannya dan bukan tanggung jawabnya.



Sergahnya, "Itu bukan ranah saya; itu tanggung jawab ketua Pokmas."



Ipung mengatakan bahwa program sudah selesai. Pemdes Ledokombo secara resmi menyerahkan bak penampungan air bersih kepada Hot, seorang tamir masjid, untuk mengelolanya.



Menurutnya, dia menyerahkan program DD ke takmir masjid Baiturrahman, Pak Hot.



Ipung menegaskan bahwa kebijakan takmir masjid akan mengelola penyaluran air ke masyarakat.



Menurutnya, "Mau disalurkan ke mana dan ditarik retribusi berapa itu kan kebijakan takmir."



Namun, Ipung mengatakan dia masih membantu pengelola setiap bulan untuk biaya operasional karena pendapatan hasil retribusi dari masyarakat tidak mencukupi.



Mengingat situasi geografis yang berubah, Setiap bulan, dia menyatakan bahwa dia memberikan dukungan karena belum ada pasokan listrik sejauh satu kilometer (kWh) dari bak penampungan. Jika voltase turun, dia merekomendasikan penggunaan genset. Jika menggunakan genset, biayanya akan meningkat.



Meskipun demikian, Aris Budiono, yang juga dikenal dengan nama Pak Hot, adalah warga Dusun Sumbernangka Ledokombo, mengakui bahwa dia bertanggung jawab atas manajemen bak penampungan air bersih untuk dijual kepada warga.



Aris mengatakan bahwa seratus pelanggan telah menerima bak penampungan air yang dikelolanya. Orang-orang yang ingin menjadi pelanggan harus membayar antara 400 dan 600 ribu dolar untuk pipa dan jasanya.



"Seratus rumah," kata Aris Budiono kepada transparansi.co.id pada Senin (13/5/2024) di lokasi bak penampungan air di Dusun Sumbernangka.



Berbicara tentang masalah listrik, Aris mengatakan bahwa untuk menghidupkan mesin pompa air, dia telah menggunakan kilowatt jam listrik 450 VA Subsidi yang dia titipkan di rumah saudaranya.



"Mungkin tiang listriknya tidak memiliki kabelnya," keluhnya.



Aris menggambarkan Aril sebagai oknum petugas pemasangan listrik.



"Aril, pegawai PLN Kalisat (ULP)" katanya.



Aris bahkan mengatakan dia menyiapkan satu kilowatt jam listrik dari subsidi 450 VA saudaranya sebagai cadangan. Dia mengatakan bahwa ada batas maksimal untuk membeli token listrik setiap bulan.



Dia menjelaskan, "Saya menggunakan dua kWh meter dengan 450 VA, yang saya pinjaman dari saudara saya. Jika pulsanya habis, saya menggunakan kWh yang satunya, karena saya hanya dapat membeli pulsa (token) sebesar 150 ribu sebulan."



Ketika voltase turun, Aris sering harus menghidupkan genset.



"Kadang-kadang saya menggunakan genset karena voltase di sini tidak normal dan tidak kuat," katanya.




Namun, transparansi.co.id tidak ada di tempat, menurut manajer PLN ULP Kalisat.



Dua staf PLN ULP Kalisat bahkan menolak memberikan pernyataan karena mereka tidak dapat memberikan keterangan kepada media.



Bahkan jika karyawan tersebut menolak untuk memberikan nomor telepon manajer karena mereka harus meminta izin terlebih dahulu, tim akan melakukan konfirmasi ulan melalui PLN untuk kebarimbangan berita. (tim)





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close