Bangka, zonamerdeka.com -- FSPB (Forum Silahturahmi Pesisir Bangka) menolak pembangunan pabrik pengolahan pasir silika yang akan dibangun PT NMS (Naga Mas Sumatera). Hal itu ditegaskan Saidil koordinator FSPB, dalam jumpa pers, Selasa (04/06/2024) sore di Hotel Manunggal Sungailiat.
Dijelaskan Saidil bahwa FSPB itu menaungi organisasi kelompok masyarakat nelayan pesisir, seperti ASTRADA, Formanpis, PPE Babel, HPINS Bangka, LKPI Babel, KNPIS dan KPSDA, "Mereka membuat pernyataan sikap, sepakat menolak kehadiran PT.NMS yang akan mendirikan pabrik pengolahan pasir silika dan menolak konsultasi publik PT. NMS yang digelar tanggal 5 Juni 2024," tegasnya.
Sementara dalam jumpa pers juga dibacakan pernyataan sikap oleh Ketua HPINS, M.Ali dan juga Ketua KPSDA, Hendro AP.
Disebutkan M. Ali dalam pernyataan sikap 1.Mendesak Pj Bupati Bangka, untuk menghentikan rencana konsultasi publik PT. NMS pada tanggal 5 Juni 2024 dan membuka kepada publik, kelengkapan perizinan berusaha PT. NMS, terkait rencana kegiatan pembangunan pabrik pengolahan pasir silika, serta fasilitas pendukung terminal khusus yang berlokasi di kelurahan Jelitik. Penolakan dilakukan, agar tidak menimbulkan dugaan dimasyarakat pesisir dan nelayan, bawasannya pemkab Bangka, turut serta dalam terciptanya polemik persoalan yang terjadi di wilayah perairan Jelitik.
2.Forum Silahturahmi Pesisir Bangka menolak hasil konsultasi publik yang diselenggarakan PT NMS, karena telah mengusik ketenangan dan kerukunan masyarakat pesisir dan nelayan di kabupaten Bangka,
" Itu pernyataan sikap penolakan Forum Silahturahmi Pesisir Bangka. Pada dasarnya kita tetap terus berjuang menolak pembangunan pabrik pengelohan pasir silika di kawasan Jelitik, "tegas M.Ali.
Hadir dalam jumpa pers, Ratno (Ketua ASTRADA), Heri Ramadhani (Ketua FORMANPIS), Fajar Triatma (Ketua PPE Babel), M.Ali (Ketua HPINS Bangka), Amsal Pattimbangi (Ketua LKPI Babel), Slamet Riyadi (Ketua KNPIS) dan Hendro (Ketua KPSDA). (eru)
.jpg)
