Tanah Datar, zonamerdeka.com – Mahasiswa Universitas Andalas (UNAND) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Tahun 2024 melaksanakan kegiatan pembuatan pupuk kompos dari limbah peternakan. Kegiatan ini berlangsung di Kandang Panjang, Jorong Batang Gadih, Kecamatan Batipuh Baruah, Kabupaten Tanah Datar. Program ini dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Elly Roza, MS., dan turut melibatkan Kelompok Tani Jeruk Manis, Jorong Batang Gadih.
Pupuk kompos yang dihasilkan dari kegiatan ini merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik, seperti kotoran ternak atau feses, yang prosesnya dipercepat dengan bantuan bakteri pengurai. Penggunaan pupuk kompos memiliki sejumlah keunggulan, antara lain ramah lingkungan, meningkatkan pendapatan peternak, serta memperbaiki kesuburan dan struktur tanah yang rusak akibat penggunaan pupuk anorganik berlebihan.
"Kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pupuk kimia yang menyebabkan pengerasan tanah dan berkurangnya unsur hara penting bagi tanaman," ujar salah satu mahasiswa peserta KKN.
Selain itu, pupuk kompos juga terbukti efektif untuk memperbaiki kualitas tanah pasca galodo (bencana alam berupa banjir bandang). Daerah Asam di Jorong Batang Gadih menjadi salah satu wilayah terdampak galodo yang lahannya mengalami kerusakan parah. Dengan menambahkan pupuk kompos, diharapkan agregasi tanah dan kandungan C-organik meningkat, yang pada gilirannya dapat menurunkan kepadatan tanah dan meningkatkan porositasnya. Peningkatan porositas tanah menunjukkan perbaikan pori mikro, sehingga air lebih mudah tersedia bagi tanaman.
Proses pembuatan pupuk kompos di kegiatan ini cukup sederhana dan tidak memerlukan biaya besar. Untuk 500 kg kotoran sapi, diperlukan tambahan 25 kg sekam, 25 kg kapur, dan 1 kg starter Trichoderma. Setelah semua bahan dicampur, pupuk harus ditutup rapat dan dibalik setiap minggu selama satu bulan.
Masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan ini merasa senang dan mendapat pengetahuan baru mengenai cara mengolah kotoran sapi menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi tanaman pertanian. "Dengan memanfaatkan limbah peternakan, kita bisa mengurangi biaya pertanian dan mendukung pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan," kata salah satu anggota Kelompok Tani Jeruk Manis.
Kegiatan pembuatan pupuk kompos ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah peternakan dan manfaatnya bagi tanah dan tanaman, serta menjadi solusi berkelanjutan dalam sektor pertanian.(Iz/bra)