Tanah Datar, Sumatera Barat, zonamerdeka.com -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas melaksanakan kegiatan Psychological First Aid bertajuk Trauma Healing di daerah Asam, Jorong Batang Gadih, Nagari Batipuh Baruah, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana lahar dingin atau Galodo yang terjadi pasca-erupsi Gunung Merapi.
**Penyampaian Materi dan Dampak Bencana**
Sumatera Barat dikenal sebagai wilayah dengan risiko tinggi bencana alam, termasuk gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi. Berdasarkan data BPBD Provinsi Sumatera Barat, antara tahun 2014-2022, terjadi 6.274 bencana alam di wilayah ini. Salah satu bencana terbaru adalah erupsi Gunung Merapi yang mengakibatkan banjir lahar dingin atau Galodo, yang berdampak signifikan pada daerah Asam di Jorong Batang Gadih.
Galodo membawa material vulkanik seperti batu, pasir, dan lumpur, yang terbawa oleh air hujan dari puncak gunung, mengancam pemukiman dan infrastruktur serta menimbulkan korban jiwa. Dampak psikologis dari bencana ini sangat besar, termasuk trauma, stres pasca-trauma (PTSD), depresi, kecemasan, gangguan tidur, dan penarikan diri dari lingkungan sosial.
**Kegiatan Trauma Healing**
Kegiatan Trauma Healing dilaksanakan di Mushola Az-Zikra, daerah Asam, dengan bimbingan dosen Prof. Dr. Ir. Elly Roza, MS. Acara dimulai dengan Shalat Ashar berjamaah, diikuti oleh pemberian psikoedukasi yang terbagi dalam dua sesi utama.
Sesi pertama disampaikan oleh Givari Jares Wiguna, yang menjelaskan tentang stres pasca-bencana dan cara menghadapinya. Sesi kedua dipandu oleh Nurul Sahhidayana, yang mempraktikkan self therapy, termasuk teknik olah pernapasan, tubuh, dan pikiran untuk meredakan stres.
*Manfaat Psikoedukasi*
Tujuan utama dari psikoedukasi ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada peserta tentang reaksi emosional yang muncul setelah kejadian traumatis. Peserta diajarkan untuk mengenali gejala trauma seperti kecemasan, depresi, dan kilas balik, serta strategi coping yang efektif untuk mengelola stres dan kecemasan. Teknik-teknik seperti relaksasi, pernapasan, dan berpikir positif diharapkan dapat membantu peserta mengurangi dampak negatif trauma dan kembali berfungsi optimal dalam kehidupan sehari-hari.
Ketua Jorong Batang Gadih mengonfirmasi bahwa masyarakat masih merasakan kecemasan dan trauma mendalam setiap kali hujan turun, mengingatkan mereka pada bencana yang telah terjadi. Dukungan psikososial seperti ini sangat penting untuk membantu masyarakat pulih tidak hanya secara fisik tetapi juga secara psikologis.
Kegiatan Trauma Healing oleh mahasiswa KKN Universitas Andalas ini menunjukkan komitmen perguruan tinggi dalam pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam membantu korban bencana alam untuk pulih dari trauma dan stres yang mereka alami. Dukungan berkelanjutan dan program serupa diharapkan dapat terus diberikan untuk membantu masyarakat menghadapi dan mengatasi dampak psikologis dari bencana alam.(iz/bra)