Bangka, zonamerdeka.com -- Berdasarkan pengalaman terdahulu pada setiap pilpres, pilkada akan muncul istilah cebong dan kampret dan saling memanas manasi. Untuk itu harus diantisipasi jangan sampai muncul. Hal itu diungkapkan Asisten I Pemkab Bangka, Tony Marza pada giat rakor pengaman Pilkada Bangka, Rabu (07/08/2024) di Aula Tri Brata Polres Bangka.
Dikatakan lebih lanjut Tony Marza, mewakili Pj Bupati Bangka, bahwa persoalan istilah cebong dan kampret ini, akan muncul dan selalu membuat panas. Yang cebong ngatain kampret dan yang kampret ngatain cebong. Padahal yang satu sudah jadi presiden dan yang satunya sudah jadi menteri, "Tapi pendukungnya masih saling sindir menjelek jelekan antara cebong dan kampret dan tentunya di pilkada pun akan muncul. Hal inilah yang harus diantisipasi jangan sampai muncul kembali, " ujarnya.
Toni Marza menambahkan kita semua harus tetap menjaga daerah ini aman. Untuk itu dalam menjaga situasi dan kondisi aman, menjelang pada saat pemilihan dan paska pemilihan kepala daerah, tidak saja dibebankan kepada TNI dan Polri, namun semua elemen masyarakat ikut membantu menjaga keamanan,
"Tanpa dukungan semua pihak, baik itu dari partai maupun elemen masyarakat dan pendukung calon. Mustahil pemilihan kepala daerah bisa berlangsung lancar dan sukses, " tuturnya.
Sementara Kapolres Bangka, AKBP Toni Sarjaka mengatakan bahwa dalam pelaksanaan kepala daerah kabupaten Bangka tahun 2024, Polres Bangka mengerahkan 363 personil untuk menjaga di 453 TPS yang ada. Tentunya 453 TPS itu berdasarkan data yang diterima sekarang dari KPU dan kalau ada perubahan dari KPU, mohon diberi tahu, "Jajaran Polres tidak mungkin kerja sendiri dalam melakukan pengamanan pilkada Bangka. Oleh karena itu diperlukan kerja sama dengan semua pihak, agar pemilihan kepala daerah aman, tertib dan lancar, " harapnya. (eru)
.jpg)
