Sabtu 5 Apr 2025

Notification

×
Sabtu, 5 Apr 2025

Iklan

Iklan

LAM-Indonesia Gandeng Mafindo Gelar Sekolah Kebangsaan, Ratusan Pelajar MA Nur Salam Lewoleba Hadir

19 November 2024

 



Sikka, zonamerdeka.com - Program literasi digital 'Tular Nalar 3.0' kembali hadir di Kabupaten Lembata, Flores Timur, NTT dengan digelarnya sekolah kebangsaan pada 13 November 2024.


Kegiatan yang di prakarsai oleh MAFINDO ini turut di dukung Google.org, bersama Love Frankie dan LAM-Indonesia yang juga merupakan bagian dari mitra.


Sekolah kebangsaan ini di ikuti 108 siswa/ siswi MA. Nur Salam Lewoleba yang berada di Kelurahan Lewoleba, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, NTT.


Pelatihan sekolah kebangsaan 'Tular Nalar' ini diresmikan oleh Bapak Ahmad Tuan Agil S.Pd., Kepala Madrasah MA Nur Salam.


Adapun tujuan diselenggarakannya kegiatan itu sebagai upaya dalam membekali generasi Z agar terampil dan mampu berpikir kritis yang dimungkinkan mampu menyaring informasi di era digital.


Salah satunya melibatkan siswa/ siswi MA. Nur Salam Lewoleba agar mampu memerangi hoaks dimana  misinformasi yang tentunya semakin merajalela di dunia maya. Terutama menjelang pemilihan kepala daerah yang kerap didapati berbagai sebaran informasi hoaks.


Sehingga, titik fokus program ini salah satunya membentuk pemilih cerdas, terutama dikalangan pemilih pemula yang sering kali menjadi sasaran penyebaran informasi palsu.


Di Lembata, program ini mendapat sambutan hangat dan antusiasme tinggi dari para peserta.


Kamad Agil dalam sambutannya menekankan pentingnya pendidikan politik bagi siswa dalam menyikapi berbagai isu yang beredar, terutama di dunia maya.


“Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkaya wawasan para siswa tentang proses demokrasi dan melatih kemampuan mereka dalam memilah informasi yang benar,” ujarnya.


Agil berharap melalui pelatihan ini, agar para siswa dapat terlibat aktif dalam proses demokrasi yang sehat dan mampu memfilterisasi perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat.


Dimana dalam kesempatan itu pula ia menegaskan pentingnya memiliki keterampilan digital untuk mengenali dan menangkal hoaks. 


“Hoaks adalah ancaman nyata bagi demokrasi, apalagi menjelang Pilkada calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur, calon Bupati dan calon Wakil Bupati 2024. Para siswa harus memahami cara menyaring informasi agar tidak mudah terjebak dalam pusaran misinformasi,” tambahnya. 


Dalam kesempatan itu pula, Ridwan Harun, PIC Kegiatan Tular Nalar 3.0 MAFINDO menyampaikan bahwa para peserta pelatihan didampingi oleh sepuluh fasilitator bersertifikat Training of Trainers (TOT). Sementara, materi yang diberikan meliputi pemahaman tentang partisipasi warga negara dalam pemilu, demokrasi dan pemilihan, hingga cara menjadi pemilih kritis.


Selain itu kata dia, peserta juga dilatih untuk memeriksa fakta, khususnya terkait dengan isu-isu hoaks yang sering muncul pada saat menjelang Pilkada.


“Generasi Z adalah generasi yang tumbuh di era digital, di mana media sosial menjadi sumber informasi utama. Ini membuat mereka lebih rentan terhadap penyebaran hoaks. Melalui program ini, kami ingin membekali mereka dengan keterampilan berpikir kritis agar bisa menjadi pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab,” pungkas Ridwan.


Ia menambahkan bahwa Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0 MAFINDO dirancang khusus untuk mempersiapkan pemilih pemula menghadapi tantangan di era digital.


Selain belajar tentang demokrasi kata dia (Ridwan Harun, red) para siswa juga diajak memahami konsep kewarganegaraan digital dan pentingnya ketahanan politik agar dapat berkontribusi positif dalam proses pemilu yang sehat dan bersih.


“Pilkada 2024 yang sudah semakin dekat, penting bagi generasi muda untuk memahami pentingnya peran mereka sebagai pemilih. Kami berharap mereka dapat menggunakan hak pilihnya dengan bijak, serta mampu menyaring informasi yang benar dan tidak terjebak dalam isu-isu yang menyesatkan,” ujar dia.


Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi model yang inspiratif dan mendapat dukungan positif bagi sekolah-sekolah lain yang berada di Kabupaten Lembata. Bahkan kata Harun di seluruh wilayah Provinsi NTT yang dikategorikan sebagai wilayah 3T.


Dengan melibatkan generasi Z secara aktif, Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0 MAFINDO berupaya mencetak pemilih cerdas yang paham akan hak dan kewajibannya dalam proses demokrasi.


Tampak semangat antusiasme peserta dan dalam keviatan itu hingga mendapat dukungan dari pihak sekolah.


Pada prinsinya, program ini diyakini berdampak positif dalam meningkatkan partisipasi politik generasi muda serta memerangi hoaks di masa depan.(Dien)





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close