Minggu 16 Mar 2025

Notification

×
Minggu, 16 Mar 2025

Iklan

Iklan

Forum Ukuwah Muslimah Banyuwangi: Kepemimpinan Islam Harapan Masa Depan

23 Desember 2024

 


Banyuwangi, zonamerdeka.com -- Forum Ukuwah Muslimah Banyuwangi mengadakan Risalah Akhir Tahun di Hotel Raka pada Ahad 22 Desember 2024. Kegiatan yang diikuti oleh muslimah itu bertema “Kepemimpinan Sekuler Menyengsarakan, Kepemimpinan Islam Harapan Masa Depan”.


Acara tersebut dihadiri oleh kurang lebih 50 tokoh muslim se-Banyuwangi. Adapun dua orang narasumber yang dihadirkan, yang pertama Ustadzah Zakiya merupakan mubalighoh dan juga salah satu apoteker. Kedua Ustadzah Mahdiyah merupakan dai’ah dan Founder Rangkul (Ruang Keluarga Lebih Baik).


Acara ini dipandu oleh Efinda yang merupakan salah satu intelektual muslim Banyuwangi. Sebelum memasuki acara inti ia menyampaikan bahwa kondisi rakyat Indonesia dari akhir tahun 2023 hingga akhir tahun 2024 sedang tidak baik-baik saja. Rakyat sangat membutuhkan sosok yang mampu membawa mereka lepas dari kesenggsaraan yang salama ini mereka alami, Seperti apakah gambaran kepemimpinan dalam Islam?


Sebelum narasumber pertama memaparkan bagaimana gambaran kepemimpinan dalam Islam, beliau menyampaikan prespektif pemimpin ruwaibidhah  dalam hadist riwayat Al Hakim, Al Mustadrak yang berbunyi :


“Akan tiba pada manusia tahun-tahun penuh kebohongan. Saat itu, orang bohong dianggap jujur. Orang jujur dianggap bohong. Pengkhianat dianggap amanah. Orang amanah dianggap pengkhianat. Ketika itu, orang ruwaibidhah berbicara. Ada yang bertanya, ‘Siapa ruwaibidhah itu?’ Nabi menjawab, ‘Orang bodoh yang mengurusi urusan orang umum.’”


“Simpul – simpul Islam dilepskan satu persatu yang pertama adalah pemerintahan, yang terakhir adalah sholat,” paparnya.


“Simpul pertama lepas sejak bulan Maret tahun 1924 hingga saat ini,” tegasnya.


Beliau menyampaikan bahwa rakyat ketika dipimpin oleh seorang pemimpin muslim akan sejahtera terbukti Islam pernah memimpin selama 1300 tahun, berikut profil pemimpin dalam Islam ;

1. Memiliki kepribadian yang kuat yakni dia harus memiliki aqliyatun hukmin yakni paham pemerintahan dan mampu menjalankan tugas serta memiliki nafsiatun hakimin yakni memiliki kompetensi sebagai pemimpin

2. Memiliki ketaqwaan dan taqwa sebagai landasan dalam memimpin


Selanjutnya narasumber kedua Ustadzah Mahdiyah menyampaikan tentang relasi ideal pemimpin dan rakyat.


“Membahas terkait pemimpin dan kepemimpinan adalah hal yang asasi bagi seorang muslim,” tuturnya.


“Karena kita menyerahkan kehidupan kita, karena kita memberikan hajat kita untuk di atur oleh beliau, untuk itu pula membahas tentang bagaimana seharusnya pemimpin dan kepemimpinannya menghasilkan hubungan dan relasi,” tambahnya.


“Hasan Al Basri mengatakan pemimpin itu seperti penggembala,” kutipnya.


 Beliau menjelaskan bahwa kalau penggembala memastikan gembalaannya pulang dengan perut kenyang, bagi yang menyusui dipastikan pulang dengan kondisi air susunya dalam keadaan penuh.


“Kalau menilai seorang pemimpin tidak boleh hanya dengan perasaan, wajah akan tetapi definisi dalam menilai pemimpin dan kepemimpinan dalam Islam,” tegasnya.


Di dalam HR Muslim No. 1.855 kepemimpinan Islam dijelaskan bahwa;

1. Sebaik-baik Pemimpin yakni yang rakyat mencintai pemimpin, pemimpin mencintai rakat, pemimpin mendo’akanya.

2. Seburuk-buruk pemimpin yakni rakyat membenci mereka, mereka membenci rakyat, saling melaknati.

“Saat ini pemimpin kita penuh sengketa,” tukasnya.

Islam memiliki pengaturan agar tidak terjadi sengketa dengan rakatnya dalam Syakhsiyah Islamiah kar Taqqiudin An Nabhani yakni :

1. Melingkupi kehidupan politik dengan nasihat takwa

2. Tidak menyentuh harta milik umum

3. Syariat Islam sebagai sumber lahirnya kebijakan


“Rousseau mengatakan bahwa hubungan relasi rakyat dan pemimpin saat ini adalah kontrak sosial,” kutipya kembali.


Selanjutnya ia menegaskan bahwa cara Islam mewujudkan kepemimpinan umat yang kuat kepribadiannya, bertaqwa dan welas asih kepada rakyatnya, mencintai rakyatnya, membangun relasi yang ideal dengan cara menegakkan system pendidikan Islam yang akan menghasilkan orang-orang yang mempunyai kekuatan syaksiyah islam, serta pemahan politik yang benar. Selanjutnya menerapkan system Islam secara sempurna. [Lilis]









ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close