Notification

×

Iklan

Iklan

Siap Diresmikan, Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Kunjungi Unit Pengolahan Ikan Bernilai Tambah Kota Pekalongan

23 Januari 2025


 


Kota Pekalongan, zonamerdeka.com - Sebagai langkah strategis untuk mendorong hilirisasi dan meningkatkan nilai tambah hasil perikanan, Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, Doni Ismanto Darwin, mengunjungi Unit Pengolahan Ikan (UPI) Bernilai Tambah di Kota Pekalongan, Kamis (23/1/2025) bersama Direktur Pengolahan dan Bina Mutu KKP, Widya Rusyanto, Kepala PPN Pekalongan, Kartono, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Pekalongan, Sugiyo dan lainnya. Kunjungan ini merupakan bagian dari persiapan peresmian UPI yang dijadwalkan berlangsung pada 31 Januari 2025.


Kepala DKP Kota Pekalongan, Sugiyo, menyatakan bahwa seluruh persiapan telah dilakukan untuk mendukung peresmian dan operasional UPI bernilai tambah. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan atas fasilitasi pembangunan unit pengolahan ikan bernilai tambah di Kota Pekalongan. Peran kami sebagai pemerintah daerah yaitu menyediakan lahan sesuai spesifikasi, mempersiapkan bahan baku dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI), dan membentuk tim pengolah dari kelompok masyarakat maupun individu," bebernya.


Ia menambahkan bahwa keberadaan unit ini menjadi peluang besar bagi masyarakat lokal untuk terlibat aktif dalam proses produksi sekaligus meningkatkan nilai ekonomi produk perikanan daerah.


Sementara itu, Doni mengatakan bahwa unit pengolahan ikan bernilai tambah Kota Pekalongan merupakan hasil kerja sama antara Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, KKP dan Pemerintah Kota Pekalongan, dirancang untuk memaksimalkan pemanfaatan hasil perikanan, terutama ikan-ikan kecil, melalui proses pengolahan menjadi produk bernilai tambah. Fokus utama fasilitas ini adalah produksi Hidrolisat Protein Ikan (HPI), yang memiliki kandungan protein tinggi dan dapat diolah menjadi berbagai produk inovatif seperti susu ikan, tepung protein, bumbu masakan, dan mie ikan.


Ia mengapresiasi sinergi yang terjalin antara pemerintah pusat dan daerah dalam merealisasikan unit tersebut. “Unit pengolahan ikan bernilai tambah Kota Pekalongan menjadi contoh konkret hilirisasi hasil perikanan yang dapat meningkatkan nilai tambah produk sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Dengan potensi ekonomi yang besar, kami berharap fasilitas ini dapat menjadi model yang direplikasi di daerah lain di Indonesia,”katanya.


Doni juga menyoroti pentingnya inovasi produk turunan HPI, seperti susu ikan, yang dapat meningkatkan konsumsi protein masyarakat sekaligus mendukung program nasional penyediaan pangan bergizi.


Lebih lanjut, Widya menuturkan bahwa HPI yang diproduksi berasal dari ikan-ikan kecil seperti ikan selar. “Proses produksi melibatkan fermentasi dan hidrolisis menggunakan enzim untuk menghasilkan protein berkualitas tinggi. Target produksi awal adalah 2 ton per bulan. Namun, saat ini masih dilakukan uji coba untuk memastikan kesesuaian enzim dan optimalisasi kandungan protein," tuturnya.


Widya juga mengungkapkan bahwa fasilitas ini dilengkapi workshop untuk pelatihan masyarakat dalam mengolah produk turunan HPI. Selain itu, pihaknya tengah mempersiapkan proses perizinan, termasuk Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) dan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), guna memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar keamanan dan kualitas.


Ia menambahkan bahwa gedung UPI bernilai tambah Kota Pekalongan telah selesai dibangun pada akhir 2024, dan seluruh fasilitas siap untuk dioperasikan. Dengan dukungan bahan baku dari TPI serta komitmen pemerintah daerah dalam penyediaan sumber daya manusia, unit ini diharapkan dapat menjadi pusat inovasi pengolahan ikan di Indonesia. "Melalui UPI ini, kami ingin memastikan hasil perikanan yang selama ini kurang bernilai ekonomis dapat ditingkatkan menjadi produk berkualitas tinggi yang bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya.


Dengan keberadaan UPI bernilai tambah, Kota Pekalongan diharapkan tidak hanya menjadi penghasil produk perikanan bernilai tambah, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam mendukung konsumsi pangan bergizi di tingkat nasional. (Ari)





ikuti zonamerdeka.com di Google News

klik disini


close