Bangka, zonamerdeka.com - Pasca ekonomi yang sedang morat marit imbasnya juga sampai ke ASN, meski ada gajih tetap, namun tidak cukup menutupi kebutuhan keluarga. Barangkali seseran dari ASN berkurang, seperti pemotongan insentif serta giat dinas luar terhenti. Dengan dasar keuangan pemkab Bangka sedang tidak sehat.
Namun bagi Kepala Dinas Sosial kabupaten Bangka, Baharudin Bafa yang akrab disapa Mo, tidak ada persoalan yang tidak bisa dirampungkan. Pak Mo pun tetap bekerja sesuai aturan yang sudah ditentukan tanpa mengurangi semangat bekerja. Berangkat kerja 07.30 dan balik 04.30 sore. Kecuali hari Sabtu dirinya di kebun sampai Senin pagi langsung berangkat kerja.
"Saya pulang kerja langsung menuju kebun menggarap tanaman sayuran, sawi, jabe, dan sejenisnya. Ketika panen, para pedagang sayuran di pasar langsung datang ke kebun membelinya, "tutur Pak Mo, ketika ditemui di kebun, lingkungan Kampung Baru, Surya Timur, kecamatan Sungailiat, Senin (10/02/2025) sore.
Dia pun tidak sungkan-sungkan membeberkan kebun miliknya seluas 1 hektar yang sudah digarap hampir 5 tahun. Menurutnya berkebun sembari menjual sayuran dari hasil kebunnya, itu merupakan langkah positif untuk menghilangkan kecapaian, rasa penat setelah bekerja seharian. Tentunya tidak asal berkebun, tapi juga melihat trend di pasaran sayur yang laku. Kita harus bisa memetakan kedepannya trend sayur yang bakal naik harganya. Sehingga jauh hari sudah ditanam sayur yang bakal laris dicari pembeli, "Saya memang bukan sarjana pertanian dan juga bukan petani. Namun harus bisa memahami budi daya dan marketingnya. Kalau hanya berkebun saja tanpa dapat membaca, kondisi sayur dipasaran yang laku, tentunya tidak ada untungnya, " ujarnya.
Pak Mo menambahkan, bahwa hasil dari jualan sayur, cukup untuk menutup kebutuhan keluarga sehari hari. Kalau hanya mengandalkan gajih dari jabatannya menjabat kepala dinas, rasanya tidak bisa menutupi kebutuhan sehari hari. Apalagi saat ini kondisi keuangan pemkab Bangka, sedang sakit serius, dan memang kondisi ekonomi yang morat marit sedang melanda di negara kita, "Makanya jualan sayur dan kadang saya ngantar sayur sayur itu kepasar. Lumayanlah hasilnya dari panen di kebun. Kadang panen cabe, sawi, kangkung, jagung, bayam, pepaya, " jelasnya.
Menanggapi soal gengsi pejabat jualan sayur? Pak Mo ketawa dan berkata, apa itu gengsi? Makan itu gengsi? Bagi dirinya asal yang diperbuat itu halal dan tidak merugikan orang lain, hal itu sah-sah saja. Kecuali dirinya mencuri atau korupsi?, "Saya jalankan pekerjaan di kantor sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan. Kan tidak ada larangan kepala dinas jualan sayur, " ujarnya sembari menunjuk luas lahan kebunnya yang juga ada kolam ikan air tawarnya. (eru)