Bogor, zonamerdeka.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), bersama jajaran melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bogor dalam rangka bersih-bersih kali Cikole Ciomas Kabupaten Bogor, dan berdialog dengan pilar-pilar sosial Kabupaten Bogor, bertempat di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, sabtu (8/2/25).
Turut hadir, Wamen Sosial Agus Jabo Priyono beserta jajaran Kemensos, anggota DPD RI Papua Selatan Fuad, anggota DPD RI Jawa Barat Alfiansyah Bustami (Komeng), Pj Bupati Bogor Bachril Bakri, Sekda Ajat Rochmat Jatnika, Wakapolres Bogor Kompol Adhimas Sriyono Putra, anggota DPRD Kab. Bogor Heri Gunawan, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor Farid Ma'ruf, beserta jajaran, unsur Forkopimda dan pilar-pilar sosial PKH, TKSK, PSM, TRC, Tagana, Pordam, Rehsos, LK2S, Karang Taruna, dan Puskesos.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, kita mesti bekerja harus berdasarkan data yang akurat. BPS adalah badan yang diberi mandat oleh undang-
undang untuk menyajikan persentase data seperti data orang miskin ekstrem di Indonesia. Dia mengajak seluruh pilar- pilar sosial untuk lebih berperan aktif dalam penguatan kesejahteraan sosial masyarakat.
"Khususnya dalam bidang penanganan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat, dengan adanya dialog ini nantinya dapat mempererat kolaborasi Pemerintah, instansi dan masyarakat dalam upaya bersama menciptakan kesejahteraan sosial yang lebih merata serta dapat mengurang kemiskinan ekstrem, "kata Mensos Saifullah Yusuf kepada Wartawan.
Gus Ipul melanjutkan, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto secara tegas menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengurangi angka kemiskinan diseluruh Indonesia. Kemensos berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan Pemerintah Daerah, dalam menyusun data tunggal ekonomi untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem.
"Saat ini ada 3 juta masyarakat Indonesia yang masuk kategori kemiskinan ekstrem, pak Presiden Prabowo Subianto meminta kepada Kabinet Merah Putih untuk bekerja maksimal, dalam penurunan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia menjadi 0 persen selambat-lambatnya tahun 2026, "ungkap Gus Ipul.
Lebih lanjut, perlu dilakukan langkah-langkah terencana disertai data yang akurat guna menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Saya mengajak kepada pilar-pilar sosial untuk bersinergi mendukung program Pemerintah Pusat, selain itu pilar-pilar sosial harus menjalankan program 12 PAS (pemerlu atensi sosial) bertujuan membantu kelompok yang rentan. "Kita harus tau dulu apa yang harus kita kerjakan, makanya kita rumuskan di program 12 PAS. Untuk kemiskinan secara Nasional saat ini berada diangka 8,57 persen, Presiden Prabowo menargetkan angka tersebut turun dibawah 5 persen di tahun 2029, "pungkasnya. (Irvan)