Jember, zonamerdeka.com - Prof. Dr. Ir. Tri Chandra Setiawati, M.Si., guru besar Fakultas Pertanian Universitas Jember (UNEJ), mengungkapkan pentingnya peran aspek biologi tanah dalam meningkatkan ketersediaan nutrisi dan kesehatan tanah. Dalam wawancara eksklusif di kampus Tegalboto Selasa (19/02/2025), beliau menyoroti bagaimana mikroorganisme dalam tanah berkontribusi terhadap produktivitas pertanian yang berkelanjutan.
Sejak tahun 1993, Prof. Chandra telah mendalami bidang ilmu tanah, yang menurutnya sangat menarik karena sifat tanah yang dinamis dan hidup, “Tanah merupakan penopang kehidupan semua makhluk hidup. Dalam pertanian, tanah berfungsi sebagai media tumbuh tanaman, habitat makhluk hidup, penyedia nutrisi, serta pengelola air,” ujarnya.
Dalam orasi ilmiahnya ketika dikukuhkan sebagai guru besar pada Sabtu (15/02/2025), beliau membahas tentang “Peran Aspek Biologi Tanah dalam Meningkatkan Ketersediaan Nutrisi dan Kesehatan Tanah”. Menurutnya, tanah yang sehat harus mampu mendukung organisme hidup, menjaga keanekaragaman hayati, menyaring air, menyimpan karbon, serta mendaur ulang nutrisi. Peran mikroorganisme sangat penting dalam membantu menyediakan unsur hara bagi tanaman, seperti melalui pupuk hayati (biofertilizer) dan agen bioremediasi.
Dalam perjalanan kariernya, Prof. Chandra mendapati kajiannya mengalami berbagai tantangan, di antaranya adalah adanya degradasi tanah akibat aktivitas manusia seperti limbah industri, pertambangan, pertanian yang tidak ramah lingkungan, serta dampak perubahan iklim.
“Penurunan kesuburan tanah semakin nyata dengan meningkatnya kebutuhan pangan dan eksploitasi lahan. Unsur-unsur toksik dari bidang industri, pertambangan, perkebunan maupun pertanian dapat menjadi penyebab tanah terdegradasi,” ungkapnya.
Beliau juga membagikan pengalaman menarik saat melakukan penelitian di pedalaman Sumatera Selatan, di mana kondisi tanah sangat berbeda dengan tanah di Jawa, menyebabkan pertumbuhan padi yang kurang optimal. Selain itu, beliau juga terlibat dalam riset kolaboratif bersama BRIN (waktu itu masih bernama Pusat Penelitian Tanah Bogor), Prof. Chandra menelusuri sumber kalium di pedalaman Kalimantan Barat yang berpotensi dimanfaatkan untuk pertanian. Selanjutnya, beliau juga meneliti dampak erupsi Gunung Semeru terhadap kesehatan tanah di lereng gunung tersebut.
Untuk mengatasi berbagai tantangan dalam pengembangan ilmu tanah saat ini, Prof. Chandra menekankan pentingnya pemanfaatan organisme tanah sebagai akselerator ketersediaan hara, penggunaan biofertilizer, serta pemanfaatan agromineral dan bahan organik alami yang tersedia di sekitar petani. Teknologi yang efisien dan efektif juga perlu dikembangkan untuk menjaga keseimbangan ekosistem tanah.
Dukungan keluarga juga menjadi faktor penting dalam perjalanan akademik dan profesionalnya. Aktivitasnya di lapangan dan juga di laboratorium tentunya membutuhkan waktu, tenaga, dan dukungan yang cukup.
“Keluarga memiliki peran besar dalam mendukung aktivitas penelitian saya, baik di laboratorium maupun di lapangan demi semangat saya untuk memperoleh data,” tuturnya.
Melalui penelitian dan pengabdiannya, Prof. Chandra berharap dapat memberikan solusi terhadap perbaikan tanah yang terdegradasi, meningkatkan pemanfaatan bahan alami yang ramah lingkungan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan tanah untuk masa depan pertanian yang berkelanjutan. (ton)